Senin 19 Dec 2022 13:43 WIB

Jalin Kemitraan Militer dengan Rusia, Iran: Kami tak Perlu Izin Siapa Pun

Kebijakan Iran untuk menjalin hubungan dengan Rusia tidak meminta izin dari siapa pun

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh kantor Angkatan Darat Iran menunjukkan sebuah drone militer makan siang selama hari kedua latihan drone militer di lokasi yang tidak diketahui, Iran, 25 Agustus 2022. Tentara Iran memulai latihan drone militer dua hari di berbagai bagian negara.
Foto: EPA-EFE/Iranian Army office
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh kantor Angkatan Darat Iran menunjukkan sebuah drone militer makan siang selama hari kedua latihan drone militer di lokasi yang tidak diketahui, Iran, 25 Agustus 2022. Tentara Iran memulai latihan drone militer dua hari di berbagai bagian negara.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran mengatakan, negara mereka tak memerlukan izin dari siapa pun untuk mengembangkan hubungan dengan Rusia. Hal itu disampaikan setelah badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA, menyebut bahwa kerja sama militer Teheran dengan Moskow menimbulkan ancaman bagi sekutu AS di Timur Tengah.

Menanggapi komentar CIA, juru bicara Kemenlu Iran Nasser Kanani menyebut pernyataan badan intelijen AS itu tak berdasar dan merupakan bagian dari perang propaganda Washington terhadap Teheran. Kanani menekankan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil negaranya, termasuk dalam menjalin hubungan dengan Rusia, “didikte” oleh kepentingan nasionalnya.

Baca Juga

“(Iran) bertindak secara independen dalam mengatur hubungan luar negerinya dan tidak meminta izin dari siapa pun,” ucapnya, Ahad (18/12/2022), dilaporkan laman Al Arabiya.

Kanani pun memuji hubungan dan kerja sama yang dijalin Iran dengan Rusia. “Kerja sama antara Iran dan Rusia di berbagai bidang termasuk pertahanan berkembang dalam kerangka kepentingan bersama dan tidak bertentangan dengan negara ketiga mana pun,” ujarnya.

“Pejabat-pejabat Amerika melanjutkan klaim politik tak berdasar mereka dan tindakan ilegal terhadap republik Islam Iran, mempertanyakan pertahanan konvensional dan kerja sama militer antara Iran dan Rusia,” kata Kanani menambahkan.

Dalam sebuah wawancara dengan PBS pada Jumat (16/12/2022) lalu, Direktur CIA William Burns mengatakan, kerja sama militer antara Iran dan Rusia menimbulkan ancaman nyata bagi sekutu AS di Timur Tengah. Hal tersebut juga telah disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada 9 Desember lalu.

Menurut Kirby, kemitraan militer Iran-Rusia tak hanya berbahaya bagi negara-negara tetangga Iran, tapi juga Ukraina dan dunia. Bulan lalu, Iran mengakui bahwa mereka telah memasok pesawat nirawak (drone) tempur ke Rusia. Namun Teheran mengklaim, pengiriman drone itu dilakukan sebelum konflik di Ukraina pecah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement