Senin 19 Dec 2022 13:51 WIB

Panglima TNI akan Evaluasi Pengurangan Pasukan di Papua

Operasi penanganan konflik di Papua yang ditonjolkan yakni operasi territorial.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Yudo Margono sebagai Panglima TNI  menggantikan Jenderal Andika Perkasa pada Senin (19/12) siang di Istana Negara, Jakarta.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Yudo Margono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa pada Senin (19/12) siang di Istana Negara, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Yudo Margono menyampaikan akan melakukan evaluasi terkait pengurangan pasukan militer di Papua dalam menangani konflik dan menjaga keamanan. Setelah itu, hasil evaluasi itu akan dilaporkannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ya nanti tentunya akan kita evaluasi dulu, baru nanti saya laporkan ke Bapak Presiden situasi yang ada,” ujar Yudo dalam keterangannya usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Baca Juga

Yudo mengatakan akan mengunjungi Papua terlebih dahulu bersama Kepala Staf Angkatan untuk melihat kondisi yang terjadi di lapangan. Selain itu, ia juga akan meminta masukan dari para prajurit di lapangan dan juga pemerintah daerah, termasuk tokoh masyarakat.

“Nanti saya kan kesempatan pertama akan datang ke sana bersama Kepala Staf Angkatan untuk melihat secara nyata apa sih sebenernya yang terjadi di sana, masukan-masukan juga dari para prajurit di lapangan juga dari pemerintah daerah, juga dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, apa yang harusnya kita (lakukan),” jelasnya.

Langkah-langkah selanjutnya untuk menangani konflik di Papua pun akan diputuskannya setelah evaluasi dilakukan. “Tentunya kan perlu pendekatan yang di lapangan ini apa yang ada di sana, jadi nggak harus belum-belum sudah diputuskan, nanti saya mutuskan, memutuskannya setelah saya cek dulu, baru nanti saya laporkan Pak Presiden,” ujar Yudo.

Lebih lanjut, Yudo menyampaikan, operasi penanganan konflik di Papua yang ditonjolkan saat ini yakni operasi territorial, bukan operasi militer. Kendati demikian ia menegaskan, aparat militer akan tetap tegas dalam menangani konflik sesuai aturan hukum.

“Sekarang ini kan operasinya lebih ditonjolkan operasi teritorial, mungkin bukan operasi militer, itu yang perlu digarisbawahi, tentunya tetap tegas kan sesuai hukum yang ada,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement