Senin 19 Dec 2022 14:04 WIB

Momen Wajib Militer Jin BTS Cukup Emosional Bagi Grup

Jin BTS berupaya tenangkan hati para member grup sebelum pergi wajib militer.

Personel BTS, Jin, memperlihatkan kesiapannya menjalani wajib militer dengan mencukur rambutnya.
Foto: Tangkapan layar
Personel BTS, Jin, memperlihatkan kesiapannya menjalani wajib militer dengan mencukur rambutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin dari grup idola BTS, RM, mengungkapkan, perginya Jin sebagai anggota pertama dari BTS yang menjalani kegiatan wajib militer cukup emosional. Baginya langkah itu memberikan emosi yang bercampur aduk melihat salah seorangnya memulai babak baru dalam kehidupannya.

"Banyak yang telah terjadi hingga sekarang, baik sebagai grup maupun individu, dan rasanya seperti satu bab telah berlalu. Itu adalah momen yang harus datang, dan karena itu adalah momen yang kami tunggu, rasanya kami benar-benar mengalami membalikkan halaman baru (kehidupan) BTS," ujarnya, dilansir Soompi, Senin (19/12/2022).

Baca Juga

RM menceritakan bagaimana Jin menenangkan hati anggota lainnya dengan menjanjikan kembali dengan kisah baru dari pengalaman wajib militernya. Hal itu juga yang membuatnya menantikan Jin kembali dengan lebih tenang.

"Saya memiliki perasaan yang bercampur aduk. Meski begitu saya merasa bisa tenang, saya pikir Jin melakukan hal dengan baik di pusat pelatihannya. Jadi saya akan menunggu (Jin kembali) dengan tenang dan keren," kata RM.

Para anggota BTS lainnya memang akan menyusul untuk menjalani wajib militer. Diperkirakan formasi grup kembali utuh diperlukan waktu hingga 2025 sampai seluruh kewajiban militer para anggota dituntaskan.

Meski begitu, RM menyakini para ARMY yang menjadi pendukung setia akan tetap percaya dan menantikan kembalinya ketujuh anggota BTS. Bahkan para anggota BTS pun seakan saling membuat komitmen untuk ada satu sama lain dengan membuat tato bersama berupa angka "7".

"Belum lama. Sudah sekitar enam bulan. Dengan mengingat hal itu, meskipun kami tidak dapat cepat berkumpul, namun kami akan bekerja sangat keras untuk segera bersatu kembali dan menunjukkan apa yang dapat kami lakukan," tutupnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement