Senin 19 Dec 2022 15:27 WIB

Kemenhub Berduka Lokomotif di Proyek Kereta Cepat Anjlok

Insiden terjadi di daerah Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Ahad.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas menggunakan alat berat mengevakuasi rangkaian kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mengalami kecelakaan di Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/12/2022). Berdasarkan keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, kecelakaan tersebut menyebabkan dua warga negara China tewas serta lima orang  luka berat dan ringan. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan kereta teknis proyek KCJB tersebut masih diselidiki pihak berwajib. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menggunakan alat berat mengevakuasi rangkaian kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mengalami kecelakaan di Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/12/2022). Berdasarkan keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, kecelakaan tersebut menyebabkan dua warga negara China tewas serta lima orang luka berat dan ringan. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan kereta teknis proyek KCJB tersebut masih diselidiki pihak berwajib. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan duka cita atas insiden anjloknya kereta teknis atau lokomotif di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (18/12/2022) sore WIB, yang menimpa sejumlah pekerja yang tengah bertugas dan menjadi korban.

"Insiden ini terjadi di daerah Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Ahad. Lokasi insiden merupakan lokasi track laying KCJB pada ruas jalur DK 102+309," kata Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Adita mengatakan, saat ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub telah mengerahkan personel untuk mengidentifikasi insiden tersebut. Dia mengatakan, sarana tersebut merupakan sarana yang dimiliki PT KCIC dan digunakan untuk pembangunan jalur rel.

Dia menegaskan, insiden terguling itu bukan sarana atau kereta yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang. "Sampai dengan pernyataan ini dibuat, dilaporkan bahwa terdapat enam korban yang mencakup dua korban jiwa, dua korban luka berat, dan dua korban luka ringan," ujar Adita.

Proses evakuasi tengah dilakukan oleh PT KCIC dan mitra kontraktor sejak Ahad malam WIB, dan berlanjut pada pagi ini. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut.

Setelah identifikasi dan investigasi selesai dilakukan, akan dilaporkan temuan dan hasil rekomendasi yang bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan aspek keselamatan pada proyek pembangunan perkeretaapian. "DJKA akan memastikan bahwa insiden ini akan dijadikan pelajaran penting untuk mencegah berulangnya insiden serupa," kata Adita.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement