Libur Nataru, Warga dan Wisatawan di DIY Diminta Taati Prokes
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wisatawan menghabiskan sore hari di Pantai Pulang Sawal, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (1/11/2022). Pantai Pulang Sawal atau juga dikenal Pantai Indrayanti menjadi salah satu destinasi wisata pantai favorit wisatawan. Pantai yang terletak di Timur Pantai Baron ini menjadi favorit wisatawan karena berpasir putih dan restoran berada di tepi pantai. Selain itu, di sekitar pantai juga sudah banyak terdapat penginapan bagi wisatawan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga maupun wisatawan yang datang ke DIY diminta untuk mentaati protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Pada libur Nataru nanti, DIY diprediksi akan kebanjiran wisatawan.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan, sosialisasi kepada warga maupun wisatawan agar taat pada prokes terus dilakukan menjelang Nataru. Salah satunya dengan pembagian masker hingga sabun cuci tangan dan hand sanitizer kepada wisatawan, pelaku wisata hingga pelaku usaha, terutama di kawasan wisata.
"Kita bantu masyarakat agar lebih tangguh, lewat bagi masker medis baik untuk pedagang, pelaku wisata dan wisatawan yang masuk ke Yogyakarta di Malioboro," kata Eko akhir pekan kemarin.
Menyambut libur Nataru, Eko juga menekankan agar sarana dan prasarana (sarpras) penunjang terlaksananya prokes dilengkapi. Terutama di pusat-pusat keramaian, seperti destinasi wisata.
"Sarana dan prasarana di pusat keramaian harus di cek lagi, tempat cuci tangan, pengecek suhu dan sebagainya," ujarnya.
Berdasarkan perkiraan dari Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, wisatawan yang akan datang ke DIY lebih dari empat juta orang selama libur Nataru. Jika ditambah dengan total penduduk DIY, maka diperkirakan akan lebih dari tujuh juta orang bermobilisasi di DIY selama libur Nataru.
"Jumlah penduduk DIY 3,7 juta orang, kalau masuk (ke DIY) sekitar empat jutaan (wisatawan). Bukan berarti penduduk DIY tidak boleh berwisata, jadi sekitar tujuh jutaan mungkin yang berada (bermobilisasi) di DIY," kata Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti.
Made menjelaskan, puncak arus masuknya wisatawan ke DIY diperkirakan terjadi pada 23 Desember 2022. Sedangkan, puncak balik wisatawan diperkirakan akan terjadi pada 1 Januari 2023.
Meski begitu, Made menyebut, tingginya mobilitas di DIY akan terjadi pada 24 Desember 2022. Pasalnya, pada hari tersebut sekitar tujuh juta orang akan bermobilisasi di DIY.
"Yang bermasalah justru di pertengahan ketika 24 (Desember wisatawan) stay disini. Maka mobilitas akan tinggi di DIY sendiri. Arus datang tidak mempengaruhi, tapi mobilitas di DIY yang mengakibatkan mungkin ada kemacetan dan dampak lainnya," ujar Made.