REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Para aparatur sipil nagara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah diminta terus memupuk sikap patriotisme dan bela negara, dalam menghadapi tantangan era digitalisasi dan revolusi industri 4.0.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat di era digitalisasi dan revolusi industri 4.0 ini, ancaman terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga semakin tidak ringan.
Khusunya ancaman yang muncul akibat semakin mudahnya masyarakat mendapatkan berbagai informasi, baik informasi yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya maupun informasi yang justru menyesatkan.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan NKRI --saat ini-- tidak lagi melawan penjajah, namun melawan hoaks atau berita bohong, paham radikalisme dan aksi terorisme.
Oleh karena itu, di era digitalisasi dan 4.0, bela negara penting ditingkatkan. “Dahulu membela negara secara konvensional, di era digital sekarang jika kita lemah akan mengancam kedulatan negara,” ungkapnya, usai upacara peringatan Hari Bela Negara di halaman kantor Gubernurnuran, di Semarang, Senin (19/12).
Di era digital seperti sekarang ini, jelas Taj Yasin untuk menjatuhkan sebuah bangsa tidak lagi melalui cara- cara konvensional seperti peperangan dan invasi, tetapi cukup melalui ‘pembobolan’ kanal- kanal milik negara.
Untuk itu, keamanan kanal- kanal milik negara, pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten/ kota harus ditingkatkan. Dalam hal ini peran para ASN sangat diandalkan semangat bela negara dan patriotism dalam menjaga kedaulatan negara.
Para ASN juga diingatkan untuk tidak salah menangkap sebuah isu atau berita yang ternyata hoaks dan menyesatkan. “Dengan memberikan informasi- informasi yang lebih akurat juga menjadi bagian dari bela negara,” tandas wagub di hadapan para ASN Pemprov Jawa Tengahh.
Selain berindak sebagai inspektur upacara –dalam kesempatan ini—wagub juga menyampaikan amanat Presiden RI, Joko Widodo yang menekankan pentingnya seluruh warga negara memiliki semangat, kesadaran dan kemampuan bela negara.
Semua harus mempunyai daya tangkal dan ketangguhan dalam menghadapi situasi yang semakin berkembang pesat dan kompleks di segala bidang. Maka terus membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul, produktif, inovatif dan berdaya saing serta memiliki kesadaran bela negara menjadi pertahanan penting di era revolusi 4.0 ini.
Sebab nilai dasar bela negara adalah cinta Tanah Air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan memiliki kemampuan awal bela negara.
Sehingga nilai- nilai inilah yang harus terus diimplementasikan dalam program pembinaan kesadaran bela negara, baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan maupun di tengah- tengah masyarakat.
“Pada peringatan Hari Bela Negara ke-74 Tahun 2022 ini, saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama- sama menunaikan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan peran dan profesi kita masin g-masing, guna ikut serta dalam bela negara,” kata Taj Yasin.