Senin 19 Dec 2022 21:49 WIB

Produksi Sampah Kota Palembang Capai 1.180 Ton per Hari

Produksi sampah Kota Palembang baru terangkut 800-900 ton per hari.

Red: Nora Azizah
Produksi sampah Kota Palembang baru terangkut 800-900 ton per hari.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Produksi sampah Kota Palembang baru terangkut 800-900 ton per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Sumatera Selatan mencatat produksi sampah di daerah ini mencapai 1.180 ton per hari, namun baru terangkut ke tempat pembuang akhir (TPA) sampah sekitar 800-900 ton per hari. "Jika dikalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa dengan asumsi menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, maka kota ini memproduksi sampah mencapai 1.180 ton per hari. Angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional," kata Kepala DLHK Kota PalembangAhmad Mustain di Palembang, Senin (19/12/2022).

Namun, DLHK memprakirakan sisa sampah yang belum terangkut kemungkinan ada juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pupuk kompos dan pengelolaan yang dilakukan bank-bank sampah oleh masyarakat. Di Palembang tercatat 30 bank sampah yang dibina Pemerintah Kota Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN di daerah setempat. Dia menjelaskan, petugas DLHK Palembang saat ini baru mengangkut sampah sekitar 800-900 ton per hari ke TPA Sukawinatan dengan 121 armada sampah.

Baca Juga

"Sebenarnya dengan jumlah 121 unit armada angkut sampah ini masih belum memadai, namun DLHK terus mengupayakan secara bertahap agar infrastruktur angkutan memadai dan bisa mengangkut produksi sampah yang ada di tengah masyarakat," kata dia.

Upaya sementara dilakukan DLHK Palembang bekerja sama dengan badan usaha lain untuk mengangkut sampah. Upaya lain Pemerintah Kota Palembang bekerja sama dengan PT Indo Green Power akan membangun konstruksi proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang dimulai pada 2023.

"Proyek PSEL atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini dalam kajian jual-beli listrik oleh PLN sudah dinyatakan lulus dan layak. Kami saat ini juga sedang melakukan analisis dampak lingkungan (amdal). Ini menjadi sebuah solusi kami untuk mengatasi sampah," katanya

Ia mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak lagi menggunakan kantong plastik untuk berbelanja sehingga bisa menekan produksi sampah guna menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement