Senin 19 Dec 2022 23:50 WIB

Stok Pangan Kota Tangerang Aman Jelang Akhir Tahun

Masyarakat Kota Tangerang diimbau tidak 'panic buying' jelang akhir tahun.

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) memastikan stok pangan atau sembako aman jelang hari raya Natal dan pergantian tahun baru dalam kondisi aman.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) memastikan stok pangan atau sembako aman jelang hari raya Natal dan pergantian tahun baru dalam kondisi aman.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) memastikan stok pangan atau sembako aman jelang hari raya Natal dan pergantian tahun baru dalam kondisi aman. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Abduh Surahman di Tangerang, Senin (19/12/2022), mengatakan, masyarakat diimbau untuk tidak perlu berbelanja berlebihan, secukupnya saja sesuai kebutuhan.

"Sehingga tidak terjadi panic buying, di lapangan seluruh petugas pun terus melakukan pengamanan untuk meminimalisir adanya pedagang nakal," kata Abduh usai meninjau di Pasar Anyar.

Baca Juga

Pemerintah Kota Tangerang bersama petugas gabungan Polres Metro Tangerang Kota, Bulog, Perumda Pasar Kota Tangerang serta Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) melakukan pengecekan atau survei harga pangan dan sembako di beberapa Pasar di Kota Tangerang.

Terdapat tiga pasar yang dilakukan pengecekan harga diantaranya pasar anyar, pasar Saraswati Ciledug dan Pasar Malabar Cibodas. Adapun yang ditinjau petugas gabungan adalah beras, pangan hewani yaitu daging sapi, ayam dan telur, komoditi cabai, bawang hingga sembako seperti minyak dan gula pasir.

Hasilnya, dari 12 item yang disurvei ada lima item yang mengalami kenaikan yang salah satunya beras premium yaitu dari Rp 12 ribu menjadi Rp12.400 ribu per liter. Sementara beras medium, dari Rp 9.650 menjadi Rp 10.300 per kilogram, naik Rp 650. Sedangkan untuk pangan hewani daging sapi dan ayam stabil, namun telur ayam naik Rp 600 menjadi Rp 31.600 per kilogram. Lanjutnya, komoditas yang naik lumayan tinggi ialah cabai rawit hijau dari Rp 43.750 menjadi Rp 55 ribu, naik Rp11.250 per kilogram. 

"Bawang merah terpantau turun dari Rp 35 ribu menjadi Rp 31.400 dan bawang putih dari Rp 25 ribu menjadi Rp 21.600 per kilonya. Serta minyak goreng curah dan gula pasir lokal terpantau stabil," jelasnya.

Ia pun menyatakan, dengan kenaikan komoditas di bawah lima persen masih bisa ditoleransi. Namun, jika beberapa hari ke depan terjadi kenaikan di atas lima persen akan ditindaklanjuti lebih jauh.

"Jika kenaikan di atas lima persen, seperti cabai rawit hijau, DKP akan berkoordinasi dengan Paskomnas dan Bulog untuk melihat apa yang bisa dilakukan untuk harga komoditi tersebut turun. Disamping itu, DKP pun bersiap jika diperlukan adanya Bazar Murah untuk menekan harga pasar," kata Abduh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement