REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, angkatan bersenjata Ukraina tetap menguasai Bakhmut, di tengah serangan Rusia. "Kami menjaga kota, meskipun penjajah melakukan segalanya agar tidak ada satu pun tembok yang tidak rusak tersisa di sana," kata Zelenskyy dalam pidato video pada Ahad (18/12/2022), mengutip Anadolu.
Dengan mengatakan bahwa "Bakhmut adalah kunci", Zelenskyy menyebut bahwa dirinya telah melakukan pertemuan dengan pejabat militer Ukraina untuk memeriksa situasi di wilayah Donetsk dan Luhansk dengan sangat mendetail. Sebelum invasi Rusia, Bakhmut memiliki populasi 70.000 orang.
Bakhmut dikenal karena tambang garamnya yang besar dan sebagai pusat transportasi tempat beberapa jalan raya bersimpangan. Namun sejak musim semi, kota tersebut telah menjadi bagian dari garis depan pertahanan Ukraina. Di garis depan perang di sisi selatan, Zelenskyy mengatakan tentara Ukraina secara bertahap mengurangi kekuatan pasukan Rusia di wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.
Pemimpin Ukraina itu juga meminta pengadaan sistem pertahanan udara yang lebih modern dalam jumlah yang cukup ke Ukraina. Dia menekankan pentingnya melindungi perbatasan Ukraina dengan Rusia dan Belarusia.