Selasa 20 Dec 2022 07:52 WIB

Longsor di Sumedang, Satu Warga Tertimbun Material

Korban saat longsor terjadi tengah memberi makan kambing di kandang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Foto udara tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang warga di Sumedang Acek (50 tahun) diduga tertimbun material tanah longsor di Kampung Cisepan, Desa Sindulang, Kabupaten Sumedang, Senin (19/12/2022) sore. Korban saat longsor terjadi tengah memberi makan kambing di kandang.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Bandung Supriono mengatakan petugas menerima informasi telah terjadi tanah longsor di Kampung Cisepan, Sumedang. Kantor SAR Bandung langsung memberangkatkan tim rescue ke lokasi. "Korban sedang memberi makan ternak lalu tiba-tiba terjadi longsor," ujarnya, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Selanjutnya tim SAR gabungan melakukan pencarian di titik yang diduga korban tertimbun material longsor. Proses pencarian menggunakan alat seadanya seperti cangkul.

Ia mengatakan pencarian dilakukan hingga pukul 21.30 WIB. Namun, korban masih belum ditemukan dan akan dilanjutkan hari ini.

Sebelumnya, Dua orang korban banjir disertai lumpur di Desa Sawah Dadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (17/12/2022) kemarin ditemukan meninggal dunia. Korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap.

Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bandung Joshua Banjarnahor mengatakan tim SAR berhasil menemukan dua korban yang hilang tertimbun oleh lumpur dan material pohon, Ahad (18/12/2022). Dua orang korban tersebut yaitu Dini (40 tahun) dan remaja Syifa (16 tahun).

"Pukul 10.05 Wib terdapat penemuan dua korban pada posisi 400 meter dari lokasi pencarian dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tertimbun oleh lumpur dan material pohon di jalur air," ujarnya, Ahad (18/12/2022).

Ia mengatakan kedua korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap. Saat ini, petugas masij melakukan assesment untuk memastikan tidak terdapat korban hilang.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Baqarah ayat 185)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement