REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memperkirakan, puncak arus mudik libur natal dan perayaan tahun baru terjadi menjelang akhir Desember.
"Puncak arus mudik pada libur Nataru tahun ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 23 sampai 24 Desember nanti serta untuk perayaan tahun baru puncaknya akan terjadi pada tanggal 30 sampai 31 Desember 2022," kata Muhadjir di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Untuk pergerakan masyarakat pada masa Natal dan Tahun Baru Nataru diprediksi hingga mencapai 44,17 juta orang atau sekitar 16,35 persen penduduk Indonesia akan memanfaatkan libur Nataru. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibanding Nataru tahun 2021 yang hanya 13 persen, tetapi lebih rendah dibanding Nataru tahun 2019, dimana sebanyak 55 persen penduduk Indonesia melakukan mudik saat Nataru.
Muhadjir menambahkan, pada tahun ini tidak ada pembatasan dalam perayaan nataru. Mulai dari pelaksanaan ibadah bagi umat Kristiani, pembatasan jumlah penumpang moda transportasi, kunjungan ke lokasi wisata, hingga pelaksanaan event tahun baru.
”Jadi nanti event juga dibebaskan, dibolehkan semua. Mulai karnaval, pesta musik, pokoknya semua dibebaskan yang baik baik tapi kalau yang nggak baik gak boleh,” ujarnya.
Tidak adanya pembatasan tersebut karena kondisi pandemi Covid-19 yang dinilai sudah melandai, terutama kematian hingga okupansi rumah sakit rendah hingga saat ini. "Trtapi tetap waspada. Karena kita masih berada di tengah-tengah suasana yang belum nyaman dalam keadaan Covid-19,” ungkapnya.
Muhadjir memastikan, pemerintah sudah mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan momen nataru dengan baik. Koordinasi antar kementerian pun telah dilakukan, baik yang menyangkut ibadah maupun wisata. Tak terkecuali, transportasi dan sarana prasarananya.
”Untuk jalan nasional ada penambahan dari Pak Menteri PUPR. Jadi jalan nasional sudah 91,8 persen yang layak untuk dilalui. Kemudian, ada beberapa penambahan ruas jalan tol juga,” kata dia.