REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) memiliki rencana menyiapkan pendidikan jarak jauh untuk anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia. Upaya tersebut dilakukan untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada anak-anak Indonesia di Semenanjung.
"Yang jelas nanti kita minta SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) untuk koordinasi dan kita punya rencana menyiapkan seperti pendidikan jarak jauh yang basisnya di Kuala Lumpur," kata Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Suharti saat berada di Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 di Kuala Lumpur, Senin (19/12/2022).
Berdasarkan informasi dari pusat-pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), menurut dia, ada sekitar 1.173 anak-anak yang belum tersentuh pendidikan. "Teman-teman sudah identifikasi juga, karena memang ada yang sama sekali tidak sekolah. Itu perlu diketahui," ujar Suharti.
Rencana pendidikan jarak jauh itu diupayakan dapat menjangkau lebih banyak lagi anak-anak pekerja Indonesia di Malaysia. Konsepnya seperti Universitas Terbuka (UT), tapi untuk level di bawahnya.
Suharti mengatakan, pendidikan untuk anak-anak pekerja Indonesia di Malaysia belum maksimal karena status sekolah juga belum formal. Pengelolaannya seadanya. "Tapi sudah jauh lebih baik karena selama ini anak-anak tidak mendapatkan pendidikan," kata Suharti.