REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel terpilih Benjamin Netanyahu pada Senin (19/12/2022) menuduh kritik dari surat kabar The New York Times merusak pemerintahan yang akan dibentuknya. Sebelumnya pada Sabtu (17/12/2022) surat kabar Amerika Serikat (AS) itu mengkritik pemerintahan Netanyahu yang akan datang dalam sebuah tajuk rencana berjudul, "Cita-cita Demokrasi di Negara Yahudi Dalam Bahaya."
"The New York Times terus mendelegitimasi satu-satunya demokrasi sejati di Timur Tengah dan sekutu terbaik Amerika di kawasan ini, saya akan terus mengabaikan kritiknya yang tidak berdasar dan fokus membangun negara yang lebih kuat dan lebih makmur, memperkuat hubungan dengan Amerika, memperluas perdamaian dengan tetangga kita, dan mengamankan masa depan satu-satunya negara Yahudi," ujar Netanyahu, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (19/12/2022).
Surat kabar The New York Times secara khusus mengkritik politikus sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang ditunjuk sebagai menteri keamanan nasional. Dalam artikelnya, The New York Times memperingatkan bahwa, masuknya Ben-Gvir dalam pemerintahan "berisiko memprovokasi babak baru kekerasan Arab-Israel."
Ben-Gvir merupakan tokoh sayap kanan yang paling lantang dalam melawan Palestina. Dia telah berulang kali bergabung dengan pemukim Israel dalam menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.
Ben-Gvir sebelumnya menyerukan pengusiran warga Palestina, sehingga menyebabkan gelombang kekerasan di Yerusalem Timur. Dia juga mendirikan kantor di lingkungan Sheikh Jarrah.
Bulan lalu, dalam sebuah audio yang bocor, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan, seluruh dunia khawatir tentang pandangan sayap kanan Ben-Gvir. Sementara warga Palestina memperingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Netanyahu akan menjadi salah satu yang paling radikal dalam sejarah Israel.