Peluang Investasi Terbuka, Investor UEA Diajak Tanamkan Modal di Jateng
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. | Foto: dok. Humas Prov Jateng
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berharap para investor Uni Emirat Arab (UEA) mau menanamkan modalnya di wilayah setempat. Selain iklim usaha yang kian kondusif dan kemudahan dalam perizinan, peluang investasi di berbagai sektor masih cukup terbuka.
Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen mengatakan, ihwal ini telah disampaikan langsung kepada Duta Besar (Dubes) UEA untuk Indonesia. "Kemarin, saya sampaikan kepada Dubes UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri, saat kami bertemu," ungkapnya, di Semarang, Selasa (20/12/2022).
Menurut wagub, ada beberapa hal yang dibicarakannya dengan Dubes UEA, khususnya terkait peluang investasi yang dapat diambil investor UEA di Jateng. Tak lupa wagub juga memaparkan beberapa capaian yang sudah diraih oleh Jateng dalam mendorong dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Misalnya capaian 2021, saat Jateng mendapat predikat terbaik pertama atas kinerja pelayanan terpadu satu pintu dan percepatan pelaksanaan berusaha dari Kementerian Investasi. Termasuk juga perihal ekonomi di tengah pandemi Covid 19 yang cukup positif, dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,32 persen pada 2021.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jateng sempat terpuruk dan terperosok di angka -2,65 persen akibat pandemi Covid 19 yang melonjak. "Di semester I 2022 ini, pertumbuhan ekonomi Jateng sudah semakin baik, dan berada di angka 5,44 persen," tegas Taj Yasin.
Salah satunya ditopang oleh realisasi investasi, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), maupun penanaman modal asing (PMA). Pada semester satu 2022, investasi yang masuk di Jateng mencapai Rp 27,02 triliun dan nilai investasi ini diperkirakanterus meningkat hingga akhir tahun.
Kepada Abdulla Salem Al Dhaheri, wagub juga menjelaskan, Jepang masih menjadi negara yang dominan dalam berinvestasi di Jateng. Nilai investasi Jepang sampai periode triwulan III 2022, telah mencapai 777 juta dolar AS.
Berikutnya ada Korea Selatan (lebih 298 juta dolar AS) dan di posisi ketiga dicatatkan oleh Singapura (sebesar 235 juta dolar AS). Wagub mengaku senang jika para investor dari UEA juga menanamkan modalnya di Jateng.
Sebab ada banyak bidang yang bisa dikerjasamakan. "Antara lain di sektor pendidikan, pariwisata, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), dan masih banyak lagi," tegas Taj Yasin.
Ia juga menilai, Dubea Abdulla Salem Al Dhaheri menyambut positif tawaran ini. Menurutnya UEA terbuka untuk melakukan investasi dan kerja sama di bidang apapun.
Apalagi, populasi penduduk Jateng mewakili sekitar 13 persen penduduk Indonesia. "Namun, sebelum menanamkan modal dan terjalin kerja sama, perlu ada kajian yang jelas," katanya.