REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tokoh Perang Dingin, Henry Kissinger mengatakan sudah waktunya Ukraina dan Rusia melakukan negosiasi damai. Kissinger merupakan mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) era Perang Dingin tahun 1970-an.
"Waktunya semakin dekat untuk membangun perubahan strategis yang sudah diraih dan untuk diintegrasikan dengan struktur yang baru menuju perdamaian melalui negosiasi," tulis Kissinger di majalah The Spectator, Ahad (18/12/2022).
Ukraina menolak usulan negosiasi perdamaian tersebut. Menurut Kiev perundingan itu sama saja memberikan penjajah sebagian wilayah Ukraina.
"Semua pendukung solusi sederhana harus mengingat dengan jelas: setiap perjanjian dengan iblis, perdamaian buruk dengan mengorbankan wilayah Ukraina, akan menjadi kemenangan Putin dan resep keberhasilan pemerintah otoriter di seluruh dunia," kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di aplikasi kirim pesan Telegram.
Kremlin belum menanggapi permintaan komentar. Bagi Presiden Rusia Vladimir Putin invasinya ke Ukraina yang ia sebut "operasi militer khusus" merupakan momen menentukan Moskow di mana akhirnya Rusia melawan blok Barat yang dipimpin AS yang memanfaatkan jatuhkan Uni Soviet tahun 1991 untuk menghancurkan Rusia. Kiev dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki justifikasi untuk menggelar serangan ke negara tetangganya.
Ukraina dan sekutu-sekutunya di Barat mengatakan serangan Rusia tanpa provokasi. Digelar dengan gaya imperalistik untuk merebut wilayah negara lain. Dengan invasi ini kini Rusia menguasai seperlima wilayah Ukraina.