REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sore ini, Selasa (20/12/2022) ditutup melemah sebesar 11 poin atau 0,17 persen ke level 6.768. Sektor barang baku mengalami pelemahan terdalam dan diikuti oleh teknologi, properti & real estate, keuangan, industri, kesehatan, transportasi & logistik dan infrastruktur.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG masih mengalami penurunan sejalan dengan pelemahan pasar Asia. "Pasar Asia terbebani oleh keputusan moneter sejumlah bank sentral Asia negara ekonomi terkuat kedua dan ketiga yaitu China dan Jepang," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (20/12/2022).
Kedua negara tersebut mempertahankan kebijakan moneternya untuk mendukung gerak ekonominya di mana suku bunga China stabil di level 3,65 persen untuk LPR 1Y dan 4,3 persen untuk LPR 5Y. Sementara, suku bunga Jepang dipertahankan stabil di level 0,1 persen.
Namun BoJ kembali melakukan intervensi terhadap imbal hasil obligasinya yang memang dipertimbangkan untuk memperlebar spread imbal hasil. Hanya saja, hal ini memicu reaksi tajam di pasar keuangan hingga menimbulkan pelemahan mata uang yen hingga lebih dari 2 persen.
"Hal ini turut memicu penurunan pasar saham Jepang dan kawasan regional lainnya," kata Pilarmas Investindo.
Intervensi yang dilakukan tersebut dinilai sebagai langkah awal untuk menormalisasi kebijakan melalui pengendalian kurva imbal hasil. Sementara, pasar komoditas bergerak bervariasi di mana minyak masih melanjutkan kenaikan. Di sisi lain, gas dan batu bara bergerak turun secara intraday.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah 0,84 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya BMRI, AMRT, ICBP, BRPT, dan EXCL. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBRI, GOTO, BBCA, MDKA, dan KLBF.