Selasa 20 Dec 2022 17:57 WIB

Lansia di Tasikmalaya Mulai Jalani Vaksinasi Booster Kedua

Lansia menjadi sasaran untuk menerima vaksin booster kedua lantaran rawan.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Pelaksanaan vaksinasi massal kepada lansia di Graha Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Selasa (20/4). Terdapat ratusan lansia yang mengikuti vaksinasi massal tersebut.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pelaksanaan vaksinasi massal kepada lansia di Graha Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Selasa (20/4). Terdapat ratusan lansia yang mengikuti vaksinasi massal tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai menyasar kalangan lansia untuk menjalani vaksinasi dosis keempat atau booster kedua. Pelaksanaan booster kedua untuk para lansia itu dilakukan setelah adanya regulasi dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir pihaknya telah melaksanakan vaksinasi booster kedua kepada para lansia. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 600 lansia yang menjalani vaksinasi booster kedua. "Sekarang sudah ada regulasi untuk booster kedua terhadap lansia. Kami sudah melakukan booster kedua terhadap lansia," kata dia, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 19 Desember 2022, sudah ada sebanyak 666 orang lansia atau 1,14 persen dari total keseluruhan 58.522 lansia di Kota Tasikmalaya. Sementara total cakupan booster kedua di Kota Tasikmalaya telah 4,37 persen, ditambah dengan para tenaga kesehatan (nakes).

Asep menjelaskan, lansia menjadi sasaran untuk menerima vaksin booster kedua lantaran mereka adalah kelompok yang rawan. Berdasarkan data secara nasional, angka kematian akibat Covid-19 berkisar 25 orang per harinya. Rata-rata yang meninggal dunia itu adalah lansia yang memiliki komorbid dan belum menjalani vaksinasi.

Sementara di Kota Tasikmalaya, dalam peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir, terdapat lima orang lansia yang meninggal dunia. Karena itu, lansia menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin booster kedua.

"Yang lain belum karena belum ada regulasi. Setelah lansia, pelayan publik dan masyarakat umum baru bisa mendapatkan dosis keempat. Sementara, booster kedua masih terbatas untuk nakes dan lansia," kata dia.

Asep mengimbau masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia untuk membawanya ke puskesmas mendapatkan vaksin booster kedua. Sebab, berdasarkan data yang ada, lansia lebih rawan apabila terpapar Covid-19. "Kalau sudah vaksin kan setidaknya mereka akan punya kekebalan untuk melawan itu," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement