Selasa 20 Dec 2022 20:03 WIB

Korea Utara Kecam Strategi Keamanan Jepang

Langkah Jepang dinilai akan memberikan perubahan mendasar di Asia Timur.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jet tempur gabungan Jepang dan AS terbang dalam formasi di atas Laut Jepang, Selasa, 7 Juni 2022. Militer Jepang dan AS melakukan latihan penerbangan jet tempur bersama di atas Laut Jepang “di tengah lingkungan keamanan yang semakin parah seperti rudal balistik berulang Korea Utara. menembak,” Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan Selasa.
Foto: AP/Joint Staff
Jet tempur gabungan Jepang dan AS terbang dalam formasi di atas Laut Jepang, Selasa, 7 Juni 2022. Militer Jepang dan AS melakukan latihan penerbangan jet tempur bersama di atas Laut Jepang “di tengah lingkungan keamanan yang semakin parah seperti rudal balistik berulang Korea Utara. menembak,” Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan Selasa.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) pada Selasa (20/12/2022) mengecam skema pembangunan militer Jepang dalam strategi keamanan barunya. Negara yang dipimpin Kim Jong-un juga mengingatkan konsekuensi dari keputusan Jepang yang dinilai berbahaya.

Pekan lalu, Jepang mengumumkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia II. Rencana pembangunan tersebut muncul karena ketegangan dengan China dan Korut hingga kekhawatiran dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut menilai, Jepang secara efektif telah memformalkan kemampuan untuk serangan pendahuluan dengan strategi barunya. Menurut Korut hal itu akan membawa perubahan mendasar pada lingkungan keamanan Asia Timur.

"DPRK memperjelas sekali lagi bahwa kami memiliki hak untuk mengambil langkah militer yang tegas untuk mempertahankan kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan mendasar mengingat kompleksitas lingkungan keamanan regional yang disebabkan oleh tindakan Jepang," kata juru bicara Korut menurut media Korut, Korea Central News Agency (KCNA), Selasa.