REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) pada Selasa (20/12/2022) mengecam skema pembangunan militer Jepang dalam strategi keamanan barunya. Negara yang dipimpin Kim Jong-un juga mengingatkan konsekuensi dari keputusan Jepang yang dinilai berbahaya.
Pekan lalu, Jepang mengumumkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia II. Rencana pembangunan tersebut muncul karena ketegangan dengan China dan Korut hingga kekhawatiran dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut menilai, Jepang secara efektif telah memformalkan kemampuan untuk serangan pendahuluan dengan strategi barunya. Menurut Korut hal itu akan membawa perubahan mendasar pada lingkungan keamanan Asia Timur.
"DPRK memperjelas sekali lagi bahwa kami memiliki hak untuk mengambil langkah militer yang tegas untuk mempertahankan kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan mendasar mengingat kompleksitas lingkungan keamanan regional yang disebabkan oleh tindakan Jepang," kata juru bicara Korut menurut media Korut, Korea Central News Agency (KCNA), Selasa.