Rabu 21 Dec 2022 02:36 WIB

2023, Iran Jual Harga Minyak Mentah Lebih Murah ke Asia

Harga minyak mentah Iran akan lebih murah dibandingkan Oman dan Uni Emirat Arab.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi kilang minyak. Iran telah menetapkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah kelas Light Iran untuk pembeli Asia pada 3,15 dolar AS per barel
Foto: AP
Ilustrasi kilang minyak. Iran telah menetapkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah kelas Light Iran untuk pembeli Asia pada 3,15 dolar AS per barel

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Iran telah menetapkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah kelas Light Iran untuk pembeli Asia pada 3,15 dolar AS per barel di atas rata-rata Oman dan Dubai untuk Januari 2023. Angka tersebut turun 2,20 dolar AS dari bulan sebelumnya.

Hal itu diungkap oleh dua sumber industri dengan pengetahuan langsung tentang masalah tersebut pada Selasa (20/12/2022). Artinya, harga minyak mentah dari Iran lebih murah dibandingkan harga minyak mentah dari negara lain seperti Oman dan Dubai.

Baca Juga

Oktober lalu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman di bulan tersebut merosot 1,88 dolar AS atau 1,9 persen, menjadi ditutup pada 99,34 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Para pedagang mempertimbangkan kemungkinan kesepakatan nuklir Iran, yang dapat membawa minyak Iran kembali ke pasar.

Pembicaraan antara Uni Eropa, Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 terus berlanjut, dengan Iran mengatakan pihaknya telah menerima tanggapan dari Amerika Serikat terhadap teks "final" Uni Eropa untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut.

"Tidak ada yang ingin terjun ke sini dan berkomitmen pada posisi ukuran ketika Anda bisa disergap oleh berita utama Iran pada saat tertentu," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, mengutip volume perdagangan yang tipis selama sesi tersebut seperti dikutip oleh Reuters.

Investor juga menunggu pernyataan yang dijadwalkan pada Jumat waktu setempat oleh Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Simposium Kebijakan Ekonomi Fed Kansas City di Jackson Hole, Wyoming.

"(Pasar) sedikit khawatir tentang apa yang akan dikatakan Jerome Powell besok tentang kenaikan suku bunga," kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures di Chicago.

Sementara itu, pelaku minyak menilai prospek pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.

Menteri energi Arab Saudi mengindikasikan awal pekan ini bahwa ada keterputusan antara harga berjangka dan fundamental, dan bahwa OPEC+ memiliki sarana untuk menghadapi tantangan pasar termasuk memotong produksi kapan saja dan dalam bentuk yang berbeda.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement