REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruang yang lembap, misalnya karena adanya rembesan air, rawan ditumbuhi jamur. Jika ada dinding berjamur, penghuni rumah berisiko mengalami keracunan.
Ahli Gizi dari Marvin's Den di Inggris, Rory Batt, mengatakan keracunan jamur adalah infeksi yang berbahaya. Infeksinya dapat mengakibatkan disfungsi sistem yang luas di dalam tubuh.
"Jamur dapat menjajah sinus dan usus setelah terhirup dari lingkungan berjamur ataupun tertelan dari makanan berjamur. Kedua rute kolonisasi dapat mengakibatkan gejala yang melemahkan," kata dia, dilansir laman Express, Selasa (20/12/2022).
Batt juga memperingatkan tentang zat dalam jamur yang disebut mikotoksin. Jamur merupakan ancaman tersendiri karena dapat melepaskan zat beracun yang disebut mikotoksin. Mikotoksin dapat dilepaskan secara internal dan dapat dihirup secara langsung.
"Mikotoksin ini dapat merusak tubuh dan proses selulernya serta menyebabkan penyakit kronis. Mikotoksin adalah racun mitokondria. Mitokondria adalah pabrik energi tubuh, dan disfungsi mereka terlibat dalam berbagai penyakit kronis," ujar Batt.
Mitokondria menggerakkan banyak proses dalam tubuh, dengan menjadi penghasil energi metabolisme. Jika mitokondria terganggu, banyak hal yang bisa salah di seluruh sistem saraf, kekebalan, kardiovaskular, dan hormonal.
"Akibatnya juga ada efek neurologis yang cukup parah. Mikotoksin dapat memperburuk dan menyebabkan peradangan parah, yang juga mendasari banyak gejala yang terkait dengan toksisitas jamur," tutur Batt.
Jamur juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut chronic inflammatory response syndrome (CIRS). Biotoksin seperti jamur dapat menjadi penyebab utamanya dan memicu sistem kekebalan menjadi keadaan yang menyebarkan peradangan kronis yang tak henti-hentinya, yang dapat menyebabkan gejala melemahkan terus-menerus.
Gejala CIRS dapat berupa kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki. Lalu, gejala neurologis CIRS meliputi:
- Ingatan yang buruk dan kebingungan
- Kecemasan
- Sulit berkonsentrasi dan fungsi eksekutif yang buruk
- Disorientasi dan kebingungan
- Sakit kepala
- Vertigo dan pusing
- Hipersensitivitas terhadap cahaya terang, penglihatan kabur, mata terbakar atau merah.