Selasa 20 Dec 2022 21:34 WIB

Siapa yang Salah dalam Anjloknya Kereta Teknisi Proyek KCJB?

Pemerintah belum tahu apa penyebab kecelakaan tersebut.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Rahayu Subekti/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas menggunakan alat berat mengevakuasi rangkaian kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mengalami kecelakaan di Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/12/2022). Berdasarkan keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, kecelakaan tersebut menyebabkan dua warga negara China tewas serta lima orang  luka berat dan ringan. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan kereta teknis proyek KCJB tersebut masih diselidiki pihak berwajib. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menggunakan alat berat mengevakuasi rangkaian kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mengalami kecelakaan di Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/12/2022). Berdasarkan keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, kecelakaan tersebut menyebabkan dua warga negara China tewas serta lima orang luka berat dan ringan. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan kereta teknis proyek KCJB tersebut masih diselidiki pihak berwajib. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik kecelakaan kerja anjloknya kereta teknisi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Desa Cempaka Mekar, Padelarang, Kabupaten Bandung Barat, hingga kini masih terus bergulir. Penyebab kecelakaan pun masih belum menemui titik terang hingga untuk mendalami penyebab dan mendapatkan kejelasan kecelakaan, Komisi V DPR akan memanggil PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Intinya kami akan panggil, saya tidak ingin yang membuat statemen yang tidak didasari dengan data dan fakta," ujar Ketua Komisi V DPR Lasarus, Senin (19/12/2022).

 

Lasarus mengungkapkan Komisi V sudah sering memanggil PT KCIC ihwal pembangunan KCJB tersebut. DPR akan fokus meminta keterangan mengenai kecelakaan kereta teknis tersebut. "Kita minta didalami secara detil ya apa penyebab utamanya, dan ditemukan penyebabnya. Itu kan kereta masih uji coba sebetulnya," ujar Lasarus.