Rabu 21 Dec 2022 07:43 WIB

Prasarana Jalan Masih Jadi Tulang Punggung Konektivitas

Indonesia masih tertinggal dari Malaysia terkait kualitas jalan.

Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang berlubang di Jalan terusan Letjen Ryacudu, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (26/10/2022). Sejumlah titik di ruas jalan yang merupakan jalan menuju pintu tol Kota Baru tersebut ditanami pohon pisang oleh warga sebagai bentuk protes karena kondisi jalan berlubang dan bergelombang yang membahayakan keselamatan pengguna jalan yang melintas.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang berlubang di Jalan terusan Letjen Ryacudu, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (26/10/2022). Sejumlah titik di ruas jalan yang merupakan jalan menuju pintu tol Kota Baru tersebut ditanami pohon pisang oleh warga sebagai bentuk protes karena kondisi jalan berlubang dan bergelombang yang membahayakan keselamatan pengguna jalan yang melintas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, prasarana jalan masih menjadi tulang punggung konektivitas. Terutama, jalan yang menghubungkan Jakarta sebagai pusat ekonomi dengan daerah-daerah lain.

"Apalagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan target 97 persen jalan nasional dalam kondisi baik dan waktu tempuh 1,9 jam untuk setiap 100 km ruas utama," kata Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Hedy berharap Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) sebagai asosiasi profesi merupakan mitra Kementerian PUPR dapat lebih berperan dalam pengembangan jalan.

Karena itu, selama delapan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, kolaborasi profesional hingga akademisi pengembang jalan telah berhasil membangun 5.000 kilometer (km) jalan nasional.