REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir naik drastis di Pulau Jawa. Pengamat Politik dari Universitas Brawijaya Malang, Anang Sujoko menjelaskan faktor penyebab elektabilitas Erick tersebut naik drastis.
"Ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas Erick di Pulau Jawa meningkat sangat signifikan, yaitu modal ekonomi, modal kultural, dan modal sosial," kata Anang melalui keterangan tertulis pada Rabu (21/12/2022).
Hasil survei Poltracking Indonesia mengungkapkan elektabilitas Erick Thohir sebagai calon Wakil Presiden meningkat di Pulau Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Erick menduduki peringkat kedua setelah Gubernur Jawa Timur dengan perolehan 18,3 persen. Kemudian, di Jawa Tengah, Erick menduduki peringkat teratas dengan elektabilitas 25,4 persen. Padahal, seperti diketahui Menteri BUMN itu bukan berasal dari Jawa.
"Dengan latar belakang pengusaha yang sukses, dari sisi modal ekonomi Erick memiliki potensi yang sangat bagus," ujar Anang.
Sedangkan modal kultural yang dimiliki mantan presiden Inter Milan FC itu berasal dari kedekatannya dengan sumber kekuasaan yang saat ini berkuasa. Selain itu, Erick dinilai juga dekat dengan organisasi masyarakat serta tokoh partai politik.
Kedekatan Erick Thohir dengan tokoh Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, tokoh partai politik serta menjadi anggota Banser dinilai Anang cukup efektif meningkatkan elektabilitas. "Dari segi budaya, memang Pak Erick tidak seramah Ganjar Pranowo. Namun, Erick juga tak menunjukkan perilaku yang kontra produktif di masyarakat," ujarnya.
Ditambah lagi, Menteri BUMN Ke-9 itu dinilai mau menyerap aspirasi dari berbagai kalangan, termasuk tokoh NU maupun partai politik. Dengan berbagai alasan dan aktivitas tersebut, membuat Erick diterima mayoritas responden di Jawa.
Selain itu, elektabilitas tokoh kelahiran Lampung Tengah itu juga tidak lepas dari kinerja bagus dalam memimpin Kementerian BUMN. Semua informasi mengenai Erick ditangkap masyarakat yang memiliki akses informasi ke media mainstream (arus utama) maupun sosial media, khususnya masyarakat Jawa yang sampelnya diambil Poltracking Indonesia.
"Bagi orang Jawa pada umumnya jika ada sosok baru yang muncul dan banyak positifnya, mereka cenderung menerima dengan baik," kata dia.
Anang memperkirakan elektabilitas Erick di luar Jawa saat ini tak jauh berbeda dengan hasil survei Poltracking Indonesia untuk wilayah Jawa. Agar kekuatan di luar Jawa semakin kuat, Anang menyarankan Erick segera masuk ke komunitas masyarakat di luar Jawa.
"Namun yang terpenting adalah kedekatan Menteri Erick tadi juga diketahui masyarakat baik melalui media sosial maupun media mainstream," kata dia.