REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menyatakan keinginannya untuk bergabung dalam perjanjian ekspor listrik bersih dari Azerbaijan ke Eropa. Menteri Investasi Saudi Khalid Al-Falih mengumumkan hal ini saat memimpin pertemuan ke-7 Komisi Bersama untuk Kerjasama antara Azerbaijan dan Arab Saudi, yang diadakan di Baku, ibu kota Azerbaijan.
Dalam pertemuan tersebut telah diputuskan bahwa ACWA Power, perusahaan utilitas air dan listrik Saudi, akan melaksanakan proyek energi 240 megawatt di Azerbaijan, kata Al-Falih. “Namun, ini tidak cukup. Kami ingin mengimplementasikan proyek energi yang lebih besar dan bergabung dengan perjanjian yang ditandatangani beberapa hari lalu oleh Azerbaijan tentang ekspor listrik ke Eropa,” tambahnya
ACWA Power, sebelumnya International Company for Water and Power Projects, adalah entitas listrik dan air sektor swasta terbesar di Kerajaan. Menkeu mengatakan bahwa terdapat peluang yang luas untuk pengembangan hubungan kedua negara.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas dukungannya dalam memperluas hubungan antara Azerbaijan dan Arab Saudi. Ada peluang kerja sama antar negara kita di banyak bidang, terutama di sektor energi,” tegasnya dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (20/12/2022).
Azerbaijan menandatangani perjanjian kemitraan strategis di bidang pengembangan dan transmisi energi hijau dengan tiga negara Eropa di Bucharest pada 17 Desember.
Para pemimpin Azerbaijan, Georgia, Rumania, dan Hongaria menandatangani perjanjian pada Sabtu, tentang kabel listrik bawah air di bawah Laut Hitam untuk membawa energi hijau Azeri ke Eropa.
Perjanjian tersebut melibatkan kabel listrik sepanjang 1.100 kilometer dengan 1.000 MW di bawah Laut Hitam, dari Azerbaijan ke Rumania, sebagai bagian dari upaya Uni Eropa yang lebih luas untuk mendiversifikasi sumber daya energi dari Rusia di tengah perang Ukraina.