Rabu 21 Dec 2022 12:22 WIB

Unpad Bantu Pemulihan Trauma Penyintas Gempa Cianjur

Pemulihan psikososial penyintas gempa Cianjur dilakukan selama 4 sampai 6 bulan ke depan.

Rep: Kampus Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Kampus Republika
.

Warga menyelamatkan barang berharga dari rumah yang hancur akibat gempa dan longsor di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Foto : republika
Warga menyelamatkan barang berharga dari rumah yang hancur akibat gempa dan longsor di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Foto : republika

Kampus—Universitas Padjadjaran (Unpad) tetap berkomitmen membantu penanganan penyintas Gempa Cianjur, Jawa Barat, dengan fokus pada pemulihan trauma dan dukungan psikososial. Aktivitas pemulihan trauma ini dikoodinasikan melalui Fakultas Psikologi bekerja sama dengan Pusat Riset Kebencanaan Unpad.

Sasaran utama dari aktivitas pemulihan trauma ini adalah kelompok anak-anak, orang tua, serta kelompok guru. Koordinator tim psikososial Unpad Hari Setyowibowo PhD, mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait, dukungan tetap diperlukan untuk membantu pemulihan setelah masa tanggap darurat berakhir. Untuk itu, Unpad siap melakukan pemulihan psikososial bagi para penyintas gempa Cianjur selama 4 sampai 6 bulan ke depan.

“Ketika semua relawan setelah fase tanggap darurat itu kembali ke lokasinya masing-masing, diharapkan Unpad masih ada mendampingi Cianjur,” kata Hari saat menjelaskan mengenai rencana dukungan psikososial Unpad di hadapan Bupati Cianjur Herman Suherman, Selasa (20/12/22) seperti dilansir laman Unpad.

Sebagai tindak lanjut dari komitmen tersebut, pihaknya merancang program utama bertajuk “Unpad Bermanfaat Dukungan Psikososial untuk Cianjur Bangkit”. Program ini bertujuan mengembangkan kapasitas masyarakat Cianjur pascabencana. Fokus utama pendampingan adalah komunitas dan sekolah. Dari program utama tersebut, ada empat program dukungan psikososial yang akan dilaksanakan. Program pertama adalah “Tiga Siap”. Program ini berupa dukungan untuk anak-anak sekolah dari kelompok SD, SMP, dan SMA. Melalui program ini, anak-anak didorong untuk siap belajar, siap bangkit, dan siap berbagi.

“Program ini diperuntukkan bagi adik-adik pelajar karena salah satu tantangannya adalah bagaimana mereka bisa kembali belajar,” tutur Hari.

Program kedua adalah “Program Menjadi Teman Berbagi”. Program ini mendorong remaja dan guru untuk bisa berbagi membantu teman-temannya. Melalui program pelatihan dengan modul yang disiapkan, program ini diharapkan menghasilkan individu yang siap menjadi teman curhat bagi teman-temannya. Program ketiga adalah pendampingan terhadap guru. Hari mengatakan, program ini muncul berdasarkan hasil diskusi dengan para guru penggerak dan guru konseling di Cianjur. Dari hasil diskusi itu diperoleh kesimpulan bahwasanya guru juga memerlukan dukungan psikososial dari para relawan. Sebagai implementasinya, Fapsi Unpad akan menyiapkan layanan konseling daring bernama “Temani Guru” yang siap dihubungi untuk melakukan pendampingan terhadap guru sekolah di Cianjur.

“Kami akan sediakan platform dan nomor yang bisa dihubungi, dan sudah ada 20 psikolog yang stand by dihubungi,” jelas Hari.

Sementara program terakhir adalah “Dekat” atau “Dukung Keluarga Tangguh”. Program ini dikhususkan untuk melakukan pendampingan kepada orang tua pelajar. “Ini disebabkan, sekolah membutuhkan dukungan orang tua untuk mendidik anaknya,” imbuh Hari.

Lebih lanjut Dosen Departemen Psikologi Pendidikan Fapsi Unpad tersebut mengatakan, program ini diharapkan bisa dimulai setelah masa tanggap darurat berakhir. Ada tiga sekolah yang menjadi pilot dari program ini.

“Dari kami sendiri, kami menyiapkan mahasiswa, alumni, dan dosen yang akan terlibat,” tuturnya.

Dekan Fapsi Unpad Zahrotur Rusyda Hinduan, PhD, mengatakan, ke depan program dukungan psikososial ini akan terintegrasi dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Unpad. Saat ini, relawan awal yang turun adalah kelompok mahasiswa Profesi Psikolog. Ke depan, relawan merupakan mahasiswa program Sarjana Psikologi ataupun program sarjana lainnya yang ada di Unpad.

Baca juga :

Benarkah Gempa Cianjur Dipicu Sesar Cimandiri ? Ini Pendapat Dosen Unpad

Gempa Garut Mencapai Magnitudo 6,4, Apa Itu Magnitudo ?

Peneliti UGM Deteksi Adanya Gejala Awal Gempa Cianjur

Mengapa Gempa Terjadi, Apa Jenis-jenis Gempa ?

Ini yang Harus Dilakukan Sebelum, Saat, dan Sesudah Gempa Bumi Menurut BMKG

Gempa Cianjur Adalah Gempa Tektonik, Apa Itu Gempa Bumi Tektonik ?.

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

sumber : https://kampus.republika.co.id/posts/193756/unpad-bantu-pemulihan-trauma-penyintas-gempa-cianjur
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement