Rabu 21 Dec 2022 14:53 WIB

Turki Harapkan Langkah Nyata dari Swedia dan Finlandia Ekstradisi Teroris

Swedia dan Finlandia dinilai gagal mengekstradisi teroris yang dicari oleh Turki.

Red: Esthi Maharani
Turki mengharapkan dua calon anggota NATO, Swedia dan Finlandia, mengambil langkah konkret dan ‘bukan hanya dengan kata-kata manis saja’ dalam mengatasi masalah keamanan Ankara
Turki mengharapkan dua calon anggota NATO, Swedia dan Finlandia, mengambil langkah konkret dan ‘bukan hanya dengan kata-kata manis saja’ dalam mengatasi masalah keamanan Ankara

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Turki mengharapkan dua calon anggota NATO, Swedia dan Finlandia, mengambil langkah konkret dan ‘bukan hanya dengan kata-kata manis saja’ dalam mengatasi masalah keamanan Ankara, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa (20/12/2022).

Langkah konkret yang dimaksud Cavusoglu merujuk pada keinginan Ankara untuk mengekstradisi para tersangka teroris.

Berbicara pada konferensi pers bersama sejawatnya dari Gambia Mamadou Tangara, Cavusoglu mengatakan karena tidak ada lagi yang bisa dikatakan terkait tuntutan Turki, "langkah-langkah konkret harus diambil mulai sekarang," mengacu pada ekstradisi para tersangka teroris, pembekuan aset-aset teroris, dan mengakhiri dukungan kepada kelompok teroris.

Penolakan Swedia untuk mengekstradisi tersangka teroris – Bulent Kenes – ke Turki adalah “perkembangan yang sangat negatif,” kata Cavusoglu.

Pengadilan tinggi Swedia pada Senin menolak permintaan Turki untuk ekstradisi Kenes, buronan kelompok teroris yang diduga tinggal di tanah Swedia, dengan mengatakan bahwa karena dia belum dijatuhi hukuman satu tahun lebih di penjara, dia tidak memenuhi syarat untuk ekstradisi.

Kenes, mantan pemimpin redaksi harian Today's Zaman dan tersangka anggota Organisasi Teroris Fetullah (FETO), tinggal di Swedia.

Dalam kudeta 2016 yang dikalahkan yang diatur oleh FETO dan pemimpinnya yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Fetullah Gulen, 251 orang tewas dan 2.734 terluka.

Turki, Finlandia, dan Swedia menandatangani memorandum bulan Juni ini tentang tawaran negara-negara Nordik untuk menjadi anggota NATO.

Memorandum tersebut mengharuskan Finlandia dan Swedia untuk mengambil langkah-langkah terkait masalah terorisme di Turki, termasuk ekstradisi tersangka teror, dan mencabut embargo senjata.

Sebagai imbalannya, Turki akan mengizinkan negara-negara Nordik tersebut menjadi anggota NATO. Namun, Ankara menuduh Finlandia dan Swedia tidak mematuhi kesepakatan itu, karena kedua negara sejauh ini gagal mengekstradisi teroris yang dicari oleh Ankara.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 217)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement