Rabu 21 Dec 2022 12:58 WIB

Geblek...Ayah di Tasikmalaya Potong Alat Kelamin Anak Kandungannya

Alat kemaluan korban masih memungkinkan dilalukan rekonstruksi.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Tenaga kesehatan melakukan operasi sunat pada seorang bocah. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan melakukan operasi sunat pada seorang bocah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang lelaki berinisial J (39 tahun) diduga memotong alat kelamin anak kandungnya sendiri. Lelaki itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Tasikmalaya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ari Rinaldo, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan itu pada Selasa (20/12/2022). Usai mendapat laporan, polisi langsung menangkap pelaku yang tinggal di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.

"Kemarin sore, kami mengamankan orang tua berinisial J yang melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri yang berusia 5 tahun," kata dia, Rabu (21/12/2022).

Ari mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku memotong kemaluan anaknya menggunakan silet. Pasalnya, polisi menemukan silet di tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut dia, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui motif pelaku melakukan penganiayaan tersebut. Namun, keterangan pelaku selalu berubah-ubah saat menjalani pemeriksaan.

"Keterangan masih berubah. Kami mungkin akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka," kata dia.

Ihwal kondisi korban, menurut dia, saat ini anak berusia 5 tahun itu telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Korban sementara ditemani oleh ibu kandungnya.

Kepala Seksi Pelayanan Medis Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (RS SMC), Sudaryan, mengatakan, pasien datang ke rumah sakit pada Selasa malam. Ketika datang, kondisi pasien berdarah di bagian kemaluannya.

"Setelah dicek, ujung kemaluan anak itu terpotong. Namun masih memungkinkan untuk kami lalukan rekonstruksi agar tidak terpotong secara keseluruhan," kata dia.

Menurut dia, saat ini kondisi pasien itu telah stabil. Pihak rumah sakit juga berencana melakukan operasi terhadap pasien pada hari ini.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengaku telah mendapatkan laporan terkait kasus itu. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendampingan.

"Alhamdulillah korban sudah mendapatkan penanganan medis, tapi akan terus kami dampingi. Kami juga pantau kondisi pelaku dan latar belakangnya," ujar dia.

Sementara itu, ibu kandung korban, mengatakan, peristiwa itu dilakukan suaminya ketika anaknya sedang tertidur. Ketika itu, Selasa sore, ia hendak keluar rumah untuk belanja. Namun, ia mendapat laporan dari saudaranya bahwa anaknya menangis keluar rumah dengan kondisi darah berceceran di kakinya.

"Saya titipin anak ke bapaknya, saya mau belanja buat jualan hari Kamis. Pas ke pasar, saudara saya nyusul. Katanya anak saya berdarah kakinya," kata dia.

Ia pun langsung bergegas pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ibu korban mengetahui bahwa anaknya sudah dibawa menuju petugas medis di kampungnya. Namun, petugas medis itu menyarankan korban agar dirujuk ke rumah sakit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement