REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direkorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (DJPT KKP) memperoleh penghargaan pada puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di lingkup KKP. Penghargaan yang diperoleh adalah Unit Kerja Berpredikat Menuju Wilayah Bebas Korupsi untuk Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu.
Selain itu, kinerja terbaik ke-1 Penggunaan Uang Persediaan dengan Implementasi Kartu Kredit Pemerintah untuk PPN Sibolga serta Penyampaian Apresiasi atas Hasil Evaluasi IKPA Satker Lingkup KPPN Pekalongan untuk PPN Pekalongan. Sebelumnya, juga ada penghargaan Dukungan Penyelenggaraan Perizinan Maritime on the Spot di Wilayah Cilacap dari Kemenkominfo kepada Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap.
Pada awal Oktober 2022, DJPT KKP juga menyabet penghargaan Unit Pelayanan Publik dengan Predikat Kepatuhan Tinggi Atas Layanan Surat Izin Usaha Perikanan dan Surat Izin Penangkapan Ikan pada Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik oleh Ombudsman RI.
Prestasi yang diraih dalam tiga bulan terakhir ini, menjadi momentum DJPT KKP telah melakukan perubahan besar ke arah yang lebih baik. Setelah sebelumnya pada 24 November 2020, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dirjen Perikanan Tangkap KKP, M Zaini Hanafi bersyukur atas perubahan yang telah dilakukan aparatur sipil negara di DJPT bekerja ke arah lebih baik. "Kita selalu berbenah, kita tidak akan pernah berpuas diri. Kita saat ini sudah baik dan terus akan perbaiki lagi, karena teknologi selalu berkembang kita harus menyesuaikan. Kita harus selalu berubah, berubah, berubah," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Zaini berpesan kepada seluruh ASN di KKP untuk terus bekerja membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Salah satunya dengan membangun integritas yang berkaitan dengan hati.
"Oleh karenanya saya menyerukan untuk kita beraktivitas dalam bekerja, kita harus bekerja dengan hati. Karena hati juga yang akan meringankan pekerjaan. Kalau kita bekerja sepenuh hati, maka pekerjaan akan ringan, namun apabila kita bekerja setengah hati, maka pekerjaan akan menjadi berat," ucap Zaini.
Dia pun menjelaskan, dalam kitab suci umat Islam, yakni Alquran, juga berpesan agar setiap orang harus mau berubah. Rasulullah Saw juga mencontohkan peristiwa Hijrah dari Makkah ke Madinah bahwa itu dalam rangka perubahan.
"Tentu perubahan ada guidence-nya. Dikatakan bahwa apabila hari kemarin kita sama dengan hari ini, maka itu rugi. Jika hari ini lebih baik dari kemarin itu beruntung. Namun apabila hari ini lebih jelek dari kemarin itu celaka. Artinya kita berubah ke arah yang lebih baik," tegas Zaini.