Rabu 21 Dec 2022 16:24 WIB

Inggris Catat Dugaan 30 Ribu Kasus Demam Scarlet Sejak September

Demam scarlet disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di amandel dan tenggorokan

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
UK Health Security Agency (UKHSA) mencatat 10 ribu potensi infeksi baru demam scarlet atau dikenal sebagai scarlatina selama sepekan terakhir.
Foto: THE-PARENTING-MAGAZINE.COM
UK Health Security Agency (UKHSA) mencatat 10 ribu potensi infeksi baru demam scarlet atau dikenal sebagai scarlatina selama sepekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - UK Health Security Agency (UKHSA) mencatat 10 ribu potensi infeksi baru demam scarlet atau dikenal sebagai scarlatina selama sepekan terakhir. Angka ini membawa jumlah dugaan kasus meningkat menjadi hampir 30 ribu kasus sejak September.

Menurut UKHSA, lebih dari 27 ribu orang dapat terinfeksi demam scarlet sejak 12 September. Demam scarlet disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes yang berkembang biak di amandel dan tenggorokan.

UKHSA mendapatkan jumlah angka ini dari praktisi medis yang merujuk kasus yang dicurigai ke otoritas lokal atau tim perlindungan kesehatan. Artinya, ada 17.695 rujukan suspek demam scarlet antara 12 September hingga 11 Desember, naik dari 7.750 rujukan sebelumnya. Total baru 128 persen lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Angka ini secara signifikan lebih tinggi dari 2.538 pada titik yang sama pada 2017 dan 2018, angka terakhir kali sangat tinggi. Selain itu, pada Selasa (20/12/2022) waktu setempat, UKHSA mengatakan ada 9.482 pemberitahuan infeksi demam scarlet antara 11 Desember hingga 18 Desember yang dilaporkan ke badan tersebut. Ini menjadikan totalnya menjadi 27.177.

Artinya, totalnya sekarang lebih tinggi dari keseluruhan tahun 2017 dan 2018. Laporan dua minggu lagi belum diterbitkan oleh pemerintah.

"Meningkatnya kasus pemberitahuan kasus demam scarlet membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul dalam data yang kami publikasikan setelah diproses," kata UKHSA seperti dikutip Guardian, Rabu (21/12/2022).

Sebanyak 16 anak berusia di bawah 18 tahun telah meninggal akibat demam scarlet atau bakteri Streptococcus grup A invasif (iGAS), atau dikenal sebagai strep A. Bakteri itu menyebabkan demam scarlet, yang kemudian dapat berkembang menjadi infeksi invasif yang lebih serius.

Demam scarlet dapat terjadi pada siapa saja, namun infeksi bakteri ini cenderung lebih sering menyerang anak-anak berusia 5-15 tahun. Demam ini dapat menyebabkan gejala seperti flu, termasuk demam tinggi, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar leher, yang mungkin tampak sebagai benjolan besar di sisi leher. Ruam kemudian muncul antara 12 dan 48 jam kemudian.

Demam scarlet perlu ditangani dengan cepat dan tepat, sebab jika tidak, bisa terjadi komplikasi berbahaya seperti pneumonia dan kondisi serius yang memengaruhi jantung, ginjal, dan bagian tubuh lainnya. Pilihan obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi demam scarlet adalah antibiotik.

Di Inggris, protokol kekurangan serius baru dikeluarkan untuk apoteker pada pekan lalu dalam upaya untuk membantu mereka yang mengalami masalah pasokan dengan penisilin. Ahli kimia secara luas melaporkan masalah mendapatkan penisilin cair dan amoksisilin karena meningkatnya permintaan.

Antibiotik sering diresepkan untuk anak-anak yang menderita demam scarlet atau radang A. Orang-orang di industri ini juga melaporkan kenaikan harga. Apoteker sekarang dapat meresepkan antibiotik alternatif atau formulasi penisilin, seperti tablet.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement