Rabu 21 Dec 2022 17:07 WIB

Pakar Sebut Keputusan China Longgarkan Peraturan Covid-19 Terlalu Dini

Terlalu dini bagi China untuk melonggarkan peraturan Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Orang-orang mengantre untuk membeli obat di Beijing, China, 21 Desember 2022. Pihak berwenang China telah melaporkan lima kematian lagi karena klinik demam atau ruang konsultasi dan tempat tidur rumah sakit telah disiapkan di seluruh negeri. Kasus Covid-19 terus menyebar saat Beijing melonggarkan langkah-langkah pengendalian pandemi.
Foto: EPA-EFE/WU HAO
Orang-orang mengantre untuk membeli obat di Beijing, China, 21 Desember 2022. Pihak berwenang China telah melaporkan lima kematian lagi karena klinik demam atau ruang konsultasi dan tempat tidur rumah sakit telah disiapkan di seluruh negeri. Kasus Covid-19 terus menyebar saat Beijing melonggarkan langkah-langkah pengendalian pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Beberapa ilmuwan dan penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan terlalu dini bagi China untuk melonggarkan peraturan Covid-19 sebab mungkin akan terjadi gelombang infeksi.

Pandangan mereka mencerminkan keputusan China melonggarkan kebijakan tanpa toleransi Covid-19 pekan lalu usai protes dan lonjakan kasus infeksi.

Diproyeksikan tahun depan perekonomian kedua terbesar di dunia itu akan mengalami ledakan kasus infeksi dan kematian setelah mengubah arah kebijakannya.

Pendekatan China itu berhasil menekan angka infeksi dan kematian Covid-19 di negara berpopulasi 1,4 juta orang itu. Tapi tahun itu WHO melabelkan kebijakan itu tidak "berkelanjutan" karena berdampak pada kehidupan dan ekonomi. Pakar mengatakan langkah kebijakan Presiden Xi Jinping mengubah gambaran global.

"Pertanyaannya adalah apakah anda dapat menyebutnya pasca pandemi ketika sebagian besar dunia sebenarnya memasuki gelombang kedua," kata virolog Belanda Marion Koopmans, Rabu (21/12/2022).

Koopsman anggota komite yang bertugas memberi nasihat pada WHO soal status kedaruratan pandemi.

"Sudah jelas kami berada di fase (pandemi) yang sangat berbeda tapi menurut saya gelombang yang tertunda di China merupakan tanda peringatan," katanya.

Pada September lalu Direktur Jenderal WHO  Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pandemi "sudah hampir selesai". Di Jenewa ia mengatakan berharap dapat mengakhiri status darurat tahun depan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement