Rabu 21 Dec 2022 17:23 WIB

Stres tidak Dikelola dengan Baik Sebabkan Kerontokan Rambut

Folikel rambut dapat mengalami penurunan kapasitas regeneratif ketika stres.

Rep: MGROL142/ Red: Nora Azizah
Folikel rambut dapat mengalami penurunan kapasitas regeneratif ketika stres.
Foto: www.freepik.com.
Folikel rambut dapat mengalami penurunan kapasitas regeneratif ketika stres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh manusia mengalami beberapa pemicu fisiologis atau emosional setiap hari. Jika tidak dikelola dengan baik, akan membuat fungsi normal tubuh menjadi tidak seimbang. 

Salah satu bentuk ketidakseimbangan fisiologis, adalah stres. Seorang ahli gizi bernama Nishita Suratkal dari Traya, mengatakan, stres dapat mengakibatkan kerontokan rambut.

Baca Juga

“Hasil studi kami menunjukkan bahwa tingkat kerontokan rambut bisa disebabkan karena stres. Seperti kasus telogen effluvium, dimana beberapa batang rambut bergeser dan menjadi rontok,” Ujar Nishita, yang dikutip dari The HealthSite, pada Rabu (21/12/2022).

Selain stres, kualitas tidur yang buruk juga dapat mempengaruhi rambut dengan mengubah produksi melatonin. Hormon melatonin bertanggung jawab untuk mengendalikan kecemasan dan suasana hati yang rendah, serta dapat menempatkan tubuh di bawah tekanan fisiologis.

Apapun itu, paparan stres psikologis atau fisik yang berkepanjangan dapat memicu peningkatan produksi hormon stres yaitu kortisol. Kortisol mengganggu pengaturan siklus pertumbuhan rambut yang terjadi di folikel rambut. 

Peningkatan kadar hormon dapat mengurangi produksi modulator siklus rambut seperti asam hialuronat, dan proteoglikan. Modulator ini dapat dipecah dalam jumlah besar, sehingga membuat tekstur kulit kepala menjadi kering dan kasar.

Folikel rambut dapat mengalami penurunan kapasitas regeneratif ketika stres. Sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Ya-Chieh Hsu dari Universitas Harvard, menghubungkan stres dengan kerontokan rambut.

"Meningkatnya kadar kortikosteroid ketika stres dapat mengurangi pertumbuhan rambut, dan mendorong folikel rambut ke fase istirahat yang menyebabkan rambut rontok,” kata Hsu.

Tidak hanya rontok, stres juga meningkatkan kadar noradrenalin yang menghambat fungsi sel induk melanosit. Sel yang bertanggung jawab untuk memberikan warna gelap pada rambut, dan menyebabkan rambut beruban.

Mempertahankan kesehatan mental yang baik, sangat penting untuk siklus pertumbuhan rambut yang normal dan sehat. Oleh karena itu, manajemen stres harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Stres tingkat tinggi dapat menurunkan kualitas kesehatan rambut, dan kulit kepala dalam jangka panjang.

Hal yang bisa dilakukan untuk menghindari stres adalah dengan membangun ketahanan batin. Bisa juga melakukan teknik relaksasi yang digabungkan dengan latihan pernapasan dalam, meditasi, dan juga terapi musik.

Pijat kepala yang menenangkan juga doaat meningkatkan kesehatan rambut dan kulit kepala, serta mengurangi stres. Kesehatan mental yang baik dan tingkat stres yang terkontrol secara kondusif, meningkatkan kesehatan rambut secara keseluruhan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement