Kamis 22 Dec 2022 01:11 WIB

Lemhanas: IKN akan Jadi Pusat Kekuatan Indonesia

IKN akan menjadi simbol pergeseran paradigma pembangunan di Indonesia.

Presiden Joko Widodo memantau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo memantau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi simbol pergeseran paradigma pembangunan di Indonesia.

Hal tersebut, kata Andi, merupakan salah satu kajian terkait IKN yang dihasilkan Lemhannas sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dirinya dilantik menjadi Gubernur Lemhannas pada Februari 2022.

Baca Juga

"IKN tidak hanya sekadar menjadi pembangunan kota, tetapi menjadikan IKN sebagai simbol pergeseran paradigma pembangunan di Indonesia," kata Andi saat acara Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan pergeseran paradigma pembangunan di IKN yang dimaksud meliputi simbol bagaimana Indonesia akan bergerak ke arah smart economy, digital economy,green economy, dan menjadikan Indonesia bagian dari regional maupun global hub.

"IKN harus menjadi simbol dari transformasi pembangunan ekonomi di Indonesia," ujarnya.

Andi mengatakan kajian Lemhannas tentang IKN selanjutnya mencermati perihal pertahanan IKN.  Nusantara akan menjadi pusat gravitasi dan kekuatan di Indonesia sehingga memunculkan kerawanan baru.

"Berpindahnya Jakarta ke IKN akan mengubah centre of gravity Indonesia, termasuk akan membutuhkan gelar-gelar militer baru pada saat nanti IKN akan menjadi pusat kekuatan di Indonesia," tuturnya.

Untuk itu, lanjut dia, kerawanan strategis baru di IKN harus segera dimitigasi, antara lain dengan melakukan gelar udara yang sifatnya mengandalkan air centric warfare sebagai strategi pertahanan IKN.

"Lalu ada gelar laut yang sifatnya mengandalkan dua strategi kembar, antiakses, dan area denial. Strategi itu sudah kami tawarkan ke pemerintah," jelasnya.

Andi mengatakan strategi pertahanan yang bersifat air centric dibutuhkan karena pertempuran pertahanan pertama yang akan dihadapi di IKN cenderung berupa pertempuran udara dengan memanfaatkan teknologi-teknologi baru dan cenderung hybrid. Ia menyebut tantangan pertahanan lainnya di IKN berkaitan dengan perang cyber.

"Menyimak apa yang terjadi terutama di Rusia dan Ukraina, kita melihat adanya teknologi-teknologi baru yang dikembangkan, yang dipergunakan dalam perang yang terjadi di Ukraina, yang paling menonjol memang sifatnya 'air centric', terutama drone dan rudal yang sudah masuk ke era hipersonik," ucapnya.

Oleh karena itu, ia berharap Indonesia bisa segera bersiap untuk melakukan adopsi teknologi-teknologi terbaru dalam bidang pertahanan udara maupun cyber. "Teknologi-teknologi baru ini kami amati terus menerus untuk kemudian diusulkan, diadopsi oleh Kementerian Pertahanan-Mabes TNI, termasuk untuk penguatan pertahanan IKN ke depan," kata Andi.

Secara keseluruhan, Andi menyebut bahwa Lemhannas telah berhasil menghasilkan 42 kajian atau rekomendasi kebijakan pada periode 2022 dari lima topik yang diinstruksikan Presiden, yakni konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan pembangunan IKN.

?Dari bulan Februari sampai pertengahan Desember ini kami sudah memberikan kajian berupa rekomendasi-rekomendasi kebijakan, kalau tercatat sekarang sebanyak 42 kajian atau rekomendasi kebijakan dari lima topik yang diminta Presiden,? katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement