Kamis 22 Dec 2022 00:05 WIB

Ahli Psikologi Forensik: Ferdy Sambo Sosok Individu Kurang Percaya Diri

Sambo membutuhkan dukungan orang lain ketika mengambil keputusan yang besar.

Terdakwa Ferdy Sambo bersiap menjalani sidang lanjutan dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022). Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan sejumlah ahli diantaranya ahli digital forensik, ahli balistik, ahli DNA, ahli biologi forensik dan ahli poligraf. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Terdakwa Ferdy Sambo bersiap menjalani sidang lanjutan dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022). Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan sejumlah ahli diantaranya ahli digital forensik, ahli balistik, ahli DNA, ahli biologi forensik dan ahli poligraf. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli psikologi forensik Reni Kusumowardhani mengatakan bahwa terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ferdy Sambo merupakan individu yang kurang percaya diri. Sambo membutuhkan dukungan orang lain ketika mengambil keputusan yang besar.

"Kemudian, tipe kepribadian nya, pada dasarnya Bapak Ferdy Sambo ini merupakan individu yang kurang percaya diri dan membutuhkan dukungan orang lain di dalam bertindak dan mengambil keputusan, terutama untuk hal-hal yang besar," kata Reni di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Penjelasan tersebut ia sampaikan ketika membacakan hasil asesmen psikologi Ferdy Sambo di dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Reni mengungkapkan ada pengalaman kecil Ferdy Sambo yang membuat Sambo merasa nyaman apabila ada orang-orang yang melindungi di sekitarnya.

Di sisi lain, Reni menilai bahwa Putri Candrawathi memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungan sesuai dengan orang pada umumnya. Putri juga memiliki kemampuan untuk merespons secara cepat terhadap tekanan dari lingkungan.

Reni juga menilai Putri memiliki dependensi atau ketergantungan secara emosional kepada orang yang bisa menjadi objek bergantungnya, dalam hal ini seperti kepada orang tuanya dan suami.

Ketika jaksa bertanya apakah mungkin figur yang dapat menjadi objek bergantung nya adalah seorang ajudan? Reni menjawab bahwa hal tersebut memungkinkan. "Bisa juga, jika ajudan itu memberi rasa aman kepada dirinya, dia akan percaya kepada orang tersebut," ucap Reni.

Ketika mengalami rasa takut atau mendapatkan serangan, Putri akan mencari rasa aman melalui figur-figur yang menurut Putri bisa menguatkan.

Bagi Reni, baik Putri dan Ferdy Sambo memiliki relasi yang saling membutuhkan. "(Mereka) saling membutuhkan," ujar Reni.

Dalam persidangan ini, Reni hadir menjadi saksi ahli di sidang lanjutan perkara pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma?ruf, Ricky Rizal, dan Richard Eliezer.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement