Rabu 21 Dec 2022 18:08 WIB

Dishub Jabar Memprediksi 11,2 Juta Orang akan Masuk ke Jabar Selama Libur Nataru

Jutaan pergerakan warga tersebut 52 persen mengunakan sepeda motor

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Menhub, Budi Karya Sumadi, bersama Menko PMK Muhajir Efendi saat memberikan keterangan usai Rakor Libur Nataru di Mapolda Jabar.
Foto: dok. Istimewa
Menhub, Budi Karya Sumadi, bersama Menko PMK Muhajir Efendi saat memberikan keterangan usai Rakor Libur Nataru di Mapolda Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Masyarakat Jabar, masih banyak yang memanfaatkan libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2023. Dinas Perhubungan Jabar memprediksi, sebanyak 7,1 juta orang warga Jabodetabek dan 4,4 juta warga Jabar non Bodebek akan keluar Jabar guna melakukan perjalanan untuk berlibur.

Selain itu, Dishub Jabar pun memprediksikan 4,7 juta warga Jabodetabek dan 6,5 juta warga Jabar non Bodebek masuk ke wilayah Jabar. Kepala Dinas Perhubungan Jabar Koswara menjelaskan, jutaan pergerakan warga tersebut 52 persen mengunakan sepeda motor, 26 persen menggunakan mobil pribadi, dan 12 persen menggunakan angkutan umum yang melintasi wilayah Jabar maupun menjadikan Jabar sebagai tujuan.

Baca Juga

"Sebanyak 72,8 persen melakukan perjalanan untuk liburan di antaranya pulang kampung dan juga ketempat wisata. Sedangkan yang lainnya, merayakan natal di kampung halaman, tugas/pekerjaan, ada acara keluarga dan sudah terlanjur beli tiket," ujar Koswara, di Dinas Perhubungan Jabar, Rabu (21/12).

Berdasarkan hasil evaluasi Nataru tahun lalu, kata Koswara, selama periode pemantauan 22 Des 2021 – 02 Jan 2022, peningkatan jumlah kendaraan mulai dari 30 Des 2021 sebesar 37 persen. Lonjakan jumlah kendaraan tertinggi terjadi pada Tanggal 01 Jan 2022 dengan total kendaraan melintas sebanyak 353.516 kendaraan.

Volume kendaraan tertinggi, kata dia, yang melintas berada di Kawasan Lembang dengan jumlah 911.124 kendaraan.

"Pada Tanggal 01 – 02 Jan rata-rata pergerakan kendaraan 14 persen lebih tinggi dibanding pada Puncak Natal Tanggal 25 Desember dan Puncak Tahun Baru 31 Desember 2022, karena bertepatan dengan Libur Akhir Pekan," paparnya.

Tahun lalu pun, kata dia, di dominasi Kendaraan yang digunakan adalah R2 sebesar 59 persen dan R4 sebesar 36 persen. Adapun yang menjadi fokus yaitu kawasan Ciwidey, Lembang, Pangandaran, Puncak, perbatasan Jabar Banten dan perbatasan Jabar Jateng.

"Tahun lalu, jumlah pergerakan tertinggi, Kab Pangandaran (277.041 kendaraan), Kab Bogor (Puncak) (902.596 kendaraan), Kab Bandung Barat (Lembang) (911.124 kendaraan), Kab Bandung (Ciwidey) (454.807 kendaraan)," katanya.

Tahun ini, kata dia, pihaknya memprediksikan Puncak Mobilitas 1 (Masa Natal) pada 23 – 24 Desember 2022 dan 26 Desember 2022. Puncak Mobilitas 2 (Masa Tahun Baru) pada 30 – 31 Desember 2022 dan 1 – 2 Januari 2023.

Untuk mempersiapkan dan mengantisipasi segala kemungkinan dinamika yang terjadi, kata Koswara, pihaknya membagi delapan kordinasi wilayah (Korwil), 128 posko perhubungan dengan jumlah 4.529 personil.

"Terdapat isu strategis selama pergerakan nataru ini di antaranya potensi lonjakan pergerakan akibat masa libur Nataru dan libur sekolah yang mengakibatkan kemacetan pada akses menuju lokasi wisata, potensi kecelakaan dan isu keselamatan serta penumpukan pada simpul transportasi," katanya.

Tak hanya itu, kata dia, isu lainnya yaitu antisipasi penularan Covid-19 pada masa angkutan nataru 2022/2023 dan antisipasi potensi kejadian bencana pada masa angkutan nataru 2022/2023.

Dengan isu-isu tersebut, kata Koswara, Dishub menyiapkan kebijakan dengan melakukan perencanaan pengaturan lalu lintas bersama unsur kepolisian, Dinas Perhubungan Kab/Kota, Dinas Bina Marga, Dinas Pariwisata, BPBD, BPTD IX, Pengelola Jalan Tol dan Pengelola wisata secara lebih intens di 3 Prioritas Kawasan Wisata (Kawasan Pangandaran, Kawasan Lembang, dan Kawasan Ciwidey).

"Kami melakukan Pembatasan Angkutan Barang di Jalan Provinsi Selama Masa Angkutan Nataru 2022/2023 melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Barat," katanya.

Selain itu, kata dia, menjelang Hari H / Puncak Mobilitas pada masa liburan Nataru 2022/2023 untuk mengurangi antrian dan kemacetan. Kemudian, melaksanaan Ramp Check bersama terhadap Angkutan Pariwisata pada akses masuk keluar kawasan wisata dan/atau lokasi wisatanya.

Menurutnya, pemenuhan dukungan personil serta sarana dan prasarana pada Posko Liburan Natal dan Tahun Baru akan dilaksanakan mulai 22 Desember 2022 sampai dengan 2  Januari 2023. Lalu penguatan publikasi dan sosialisasi secara Intensif kepada petugas dan masyarakat terkait kebijakan layanan transportasi, aspek keselamatan, penyampaian informasi kondisi lalu lintas, penerapan Prokes Kesehatan, dan informasi kebencanaan kepada masyarakat. N Arie Lukihardianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement