Rabu 21 Dec 2022 18:48 WIB

Alasan Kuat Makanan Kaleng dan Siap Saji Harus Ditinggalkan

Makanan kaleng dan siap saji sudah kehilangan banyak gizi dalam prosesnya.

Rep: MGROL142/ Red: Nora Azizah
Makanan kaleng dan siap saji sudah kehilangan banyak gizi dalam prosesnya.
Foto: everybodyeatsnews.com
Makanan kaleng dan siap saji sudah kehilangan banyak gizi dalam prosesnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Krutika Nanavati selaku ahli diet dan ahli gizi dari ClincSpots, menyebutkan, makanan kaleng dan makanan siap saji sebagai produk olahan yang harus dihindari demi kesehatan jantung. Kedua produk tersebut kehilangan banyak nilai gizi, akibat proses pembuatan dan pengemasan.

“Karena proses pengalengan biasanya melibatkan panas yang tinggi, vitamin yang larut dalam air dapat hilang karena beberapa vitamin sensitif terhadap panas, bahan pengawet dan kandungan yang terkadang ditambahkan juga berisiko menyebabkan kardiovaskular,” jelas Krutika yang dikutip dari Shefinds, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga

“Kandungan gula yang ditambahkan cukup tinggi juga dapat mengakibatkan penumpukan natrium dan kalsium, sehingga meningkatkan risiko vasokonstriksi dan hipotensi,” tambahnya.

Ia juga menambahkan, bahwa tidak semua makanan kaleng membawa dampak buruk. Hal penting yang harus dilakukan adalah dengan melihat kandungan bahan, dan memperhatikan tanda-tanda peringatan.

“Cari produk dengan tambahan gula, atau sodium yang sedikit dan periksa takaran sajinya. Pilih berbagai buah dan sayuran segar, yang dikemas tanpa tambahan saus dan sirup,” ujarnya lagi.

Jenis makanan lain yang biasanya sering dikonsumsi, adalah makanan siap saji dalam kemasan. Kandungan yang tercampur pada makanan siap saji, seperti natrium, dan lemak jenuh yang tinggi sangat buruk bagi kesehatan jantung. Krutika Nanavati juga menilai makanan siap saji telah kehilangan nilai gizi, dan hanya berisikan kalori.

“Kedua komponen tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serta risiko stroke yang lebih tinggi. Mengonsumsi makanan siap saji sama saja mengonsumsi kalori kosong.” ungkap Krutika.

“Makanan sejenis itu diproduksi secara massal, dan dengan tujuan meningkatkan umur simpan. Menambahkan bahan pengawet adalah cara termudah untuk memperpanjang masa konsumsi, bahan itu sangat berbahaya bagi kesehatan jantung,” jelasnya lagi.

Krutika juga mengingatkan, segala jenis makanan olahan sebaiknya harus dihindari jika kita ingin menjaga kesehatan tubuh, terutama jantung. Makanan olahan berupa keripik kentang, hingga kue manis bisa dijadikan kudapan sesekali. Namun, makanan kaleng dan siap saji adalah pilihan terburuk. Makanan bergizi dan utuh, dapat menutrisi tubuh dan membuat tetap sehat. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement