REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menyatakan, jika tren kasus dari tiap indikator yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 menunjukkan perbaikan dalam kurun waktu tiga pekan terakhir. "Kalau kita lihat datanya, angka Covid ini memang dalam tiga pekan terakhir itu, semua indikatornya membaik. Baik jumlah kasus, keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR), keterisian ICU sampai kematian itu alhamdulillah menurun dalam tiga pekan terakhir," kata Dirga dalam Virtual Class: Kasus COVID-19 Terus Terkendali yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Dirga mengatakan, pemantauan baik tersebut akhirnya seiring dengan rencana Presiden RI Joko Widodo yang mencanangkan bila akhir tahun 2022 nanti, pemerintah akan mencabut aturan PPKM dalam artian menyongsong Indonesia memasuki endemi. Meski tren terus mengalami perbaikan, Dirga mengingatkan semua pihak untuk terus waspada karena pandemi COVID-19 belum usai. Seharusnya, perbaikan situasi dijadikan pembelajaran masyarakat untuk melindungi orang-orang yang masih rentan terhadap penularan seperti lansia, orang yang belum melakukan vaksinasi atau mendapatkan dosis lengkap dan penderita komorbid atau penyakit penyerta.
"Buat sebagian besar orang dewasa yang muda, sehat, tidak ada komorbid, akan lebih siap memasuki endemi. Tapi bagi mereka yang komorbid ini mesti waspada, hati-hati sekali,' katanya.
Dirga melanjutkan bahwa justru pada masa landailah pemberian vaksin harus diperkuat. Sebab, dalam banyak penelitian, antibodi terbukti berkurang lewat dari tiga sampai enam bulan. Pada rentang waktu itu juga, dapat dipastikan kasus COVID-19 akan kembali mengalami gelombang puncak berikutnya.