Rabu 21 Dec 2022 23:53 WIB

Mengapa Alquran Gunakan Kata Syahadah untuk Gambarkan Kehidupan Dunia?

Kata syahadah digunakan untuk menggambarkan kehidupan dunia yang tampak

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Kehidupan dunia (ilustrasi) Kata syahadah digunakan untuk menggambarkan kehidupan dunia yang tampak
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kehidupan dunia (ilustrasi) Kata syahadah digunakan untuk menggambarkan kehidupan dunia yang tampak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Alquran menjelaskan tentang apa itu kehidupan dunia. Dalam Alquran surat ar-Ra'd ayat 9, diksi yang digunakan untuk merujuk pada kehidupan dunia adalah asy-syahaadah. 

عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ "(Allah) Yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata, Yang Mahabesar, Mahatinggi." (QS Ar-Ra'd ayat 9)

Baca Juga

Dalam buku tafsir Kementerian Agama dipaparkan, kehidupan dunia adalah kehidupan yang dekat yang berarti bahwa kehidupan yang bersifat fisik, materi atau bersifat kebendaan sehingga membutuhkan tempat atau ruang. Karena tiga sifat itulah, kehidupan dunia dalam Alquran disebut asy-syahaadah (yang nyata).

Muhammad Ali as-Sabuni menyampaikan, makna dari kata asy-syahaadah pada ayat 9 surat Ar-Ra'd itu adalah yang dapat disaksikan, yang dapat dilihat, yaitu kehidupan dunia yang bersifat konkret sehingga bisa diindera pancaindera dan bisa dilihat mata. 

Sekalipun benda itu sangat kecil seperti proton atau netron, maka materi yang sangat kecil itu tetap membutuhkan tempat atau ruang dan bisa dilihat mata yakni dengan bantuan alat seperti mikroskop. 

Karena itu, al-hayah ad-dun'ya atau kehidupan dunia adalah kehidupan yang berkaitan dengan kebutuhan biologis manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta untuk menopang ibadah, termasuk juga muamalah sebagai tanggung jawab sosial yang diemban setiap orang. 

Dalam Alquran, segala urusan dunia itu disebut sebagai mataa'ul hayaatiddun'ya, yaitu kesenangan hidup di dunia. 

Kesenangan hidup di dunia inilah yang harus dijadikan sebagai modal untuk menggapai kesuksesan di akhirat. Kesenangan yang dimaksud di antaranya adalah kehidupan bersama keluarga dengan sandang, papan, pangan dan dilengkapi dengan alat transportasi yang baik. Hal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 14: 

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement