Kamis 22 Dec 2022 11:13 WIB

Woowww...Ada Duel Maut Polisi di Riau, Nyawa Pun Meregang

Kompolnas minta pelaku ditindak tegas etik dan pidana.

Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal (tengah) didampingi Kabid Humas Kombes Pol Sunarto (kiri).
Foto: ANTARA/Rony Muharrman
Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal (tengah) didampingi Kabid Humas Kombes Pol Sunarto (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banit Provos SPN Polda Riau Aiptu Ruslan meregang nyawa setelah ditikam rekan kerjanya Bripka WF setelah keduanya sempat terlibat cekcok. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun meminta pelaku duel polisi yang terjadi di SPN Polda Riau untuk ditindak tegas dan dijatuhi sanksi etik dan pidana.

"Kepada pelaku perlu diberikan sanksi yang tegas dan berat, etik maupun pidana," kata Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Seorang polisi bernama Aiptu Ruslan yang bertugas di SPN Polda Riau, tewas setelah ditikam oleh rekannya sesama polisi, usai perkelahian yang terjadi pada Selasa (20/12). Menurut Benny, pihaknya telah mendapatkan informasi serta laporan terkait insiden tersebut. 

"Kompolnas menyayangkan kejadian tersebut karena merusak citra Polri," ujarnya.

Benny juga mengatakan kasus tersebut telah ditindaklanjuti dan diusut oleh Polda Riau. Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal membentuk tim untuk mengusut, serta mengungkap latar belakang kejadian.

Diberitakan sebelumnya, Aiptu Ruslan selaku Banit Provos SPN Polda Riau ditikam rekan kerjanya Bripka WF setelah keduanya sempat terlibat cekcok. Pertikaian bermula saat korban menegur pelaku karena tidak mengikuti apel pembagian tugas. Saat itu pelaku menolak mengikuti apel dengan alasan sedang bertugas.

Mendengar jawaban tersebut, korban kemudian menyuruh pelaku untuk push up, namun ditolak oleh pelaku. Keduanya sempat cekcok hingga akhirnya dilerai anggota polisi yang ada di sekitar lokasi.

Ternyata, kejadian tersebut tidak selesai, pukul 19.15 WIB, Bripka WF datang ke SPN dengan orang tuanya dengan niatan menjumpai Wakil Kepala SPN Polda Riau guna melaporkan perkelahian tersebut.

Saat itu, Wakil Kepala SPN meminta agar persoalan tersebut diselesaikan esok harinya karena pihaknya tengah disibukkan dengan persiapan pelantikan. Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, Bripka WF berniat menemui Kepala SPN Polda Riau.

Setelah menjumpai, Bripka WF kemudian keluar tanpa pamit dan menuju ke penjagaan bertemu dengan Aiptu Ruslan, sehingga kembali terjadi perkelahian.

Tidak sekadar cekcok, dada kiri Aiptu Ruslan menancap sebilah sangkur milik Bripka WF yang membuatnya tewas.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement