REPUBLIKA.CO.ID, TOWNSVILLE -- Para ilmuwan yang bekerja di Great Barrier Reef Australia telah berhasil menguji coba metode baru untuk membekukan dan menyimpan larva karang. Menurut para ilmuwan, penelitian ini akhirnya dapat membantu memulihkan kembali terumbu karang yang terancam oleh perubahan iklim.
Dilansir dari Reuters, Kamis (22/12/2022), para ilmuwan berebut untuk melindungi terumbu karang karena kenaikan suhu lautan menggoyahkan ekosistem yang rapuh. Great Barrier Reef telah mengalami empat peristiwa pemutihan dalam tujuh tahun terakhir termasuk pemutihan pertama selama fenomena La Nina, yang biasanya menghasilkan suhu yang lebih dingin.
Karang beku secara kriogenik dapat disimpan dan kemudian diperkenalkan kembali ke alam liar. Namun, proses saat ini membutuhkan peralatan canggih termasuk laser. Para ilmuwan mengatakan “cryomesh” baru yang ringan dapat diproduksi dengan harga murah dan dapat mengawetkan karang dengan lebih baik.”
Dalam uji coba laboratorium bulan Desember, yang pertama di dunia dengan karang Great Barrier Reef, ilmuwan menggunakan cryomesh untuk membekukan larva karang di Australian Institute of Marine Sciences (AIMS). Karang telah dikumpulkan dari terumbu karang untuk percobaan, yang bertepatan dengan jendela pemijahan tahunan yang singkat.
"Jika kita dapat mengamankan keanekaragaman hayati karang maka kita akan memiliki alat di masa depan untuk benar-benar membantu memulihkan terumbu karang dan teknologi untuk terumbu karang di masa depan," Mary Hagedorn, Ilmuwan Riset Senior di Smithsonian National Zoo dan Conservation Biology Institute mengatakan kepada Reuters dari laboratorium AIMS.
Cryomesh sebelumnya telah diujicobakan pada varietas karang Hawaii yang lebih kecil dan lebih besar. Uji coba pada varietas yang lebih besar gagal.
Uji coba berlanjut dengan varietas karang Great Barrier Reef yang lebih besar. Uji coba tersebut melibatkan ilmuwan dari AIMS, Smithsonian National Zoo dan Conservation Biology Institute, Great Barrier Reef foundation dan Adaptation Program.