REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bali United akan mendapatkan ujian pada pekan ke-17 Liga 1 Indonesia saat melawan PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/12). Pasalnya, Bali United belum menemukan bentuk permainan konsistennya dalam lima pertandingan terakhir sejak Liga 1 Indonesia kembali bergulir.
Bali United kalah pada dua laga terakhir, yakni dari PSS Sleman dan Borneo FC. Skuad Serdadu Tridatu hanya mengumpulkan sembilan poin dari lima pertandingan terakhir.
Situasi ini menuntut Bali United harus segera bangkit jika tak ingin jauh tertinggal dari tim empat besar lainnya. Bali United kini duduk di posisi keempat klasemen sementara Liga 1 dengan mengemas 30 poin atau terpaut dua poin dari pemuncak klasemen, Madura United.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengaku telah melakukan evaluasi secara menyeluruh jelang laga melawan PSIS. Menurutnya, evaluasi selalu dilakukan untuk mengetahui kekurangan tim agar tampil lebih baik di laga berikutnya.
Teco, sapaan akrab pelatih Bali United, merasa percaya diri membawa Bali United kembali ke jalur kemenangan karena sudah bisa mendampingi tim di pinggir lapangan, setelah sebelumnya mendapatkan larangan karena akumulasi kartu.
"Kami harus harus kerja keras. Mudah-mudahan bisa menang besok," kata Teco, sapaan akrabnya, dalam jumpa pers jelang pertandingan, Rabu (21/12/2022).
Mantan pelatih Persija Jakarta itu menilai PSIS merupakan tim yang memiliki tradisi kuat di Liga 1. PSIS juga mempunyai suporter fanatik. Namun ia menyayangkan kali ini semua tim harus bermain di tempat netral dan tanpa suporter.
Teco yakin jika mendapatkan dukungan suporter, maka PSIS akan sangat berbahaya. Ia menambahkan, PSIS juga dihuni oleh pemain lokal dan asing yang berkualitas.
Gelandang Bali United Novri Setiawan menambahkan, tak ada yang perlu diwaspadai khusus dari pemain PSIS. Menurutnya, semua pemain sangat berbahaya terutama di sisi penyerang. Ia menekankan yang terpenting adalah para pemain Bali United memberikan yang terbaik.
