Kamis 22 Dec 2022 14:15 WIB

Ambulans Mogok Massal, Pasien Kanker Inggris Telantar Hingga 24 Jam

Ribuan sopir ambulans melakukan aksi mogok.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi ambulans.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ilustrasi ambulans.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan ambulans seharusnya bisa mencapai lokasi pasien secepat mungkin. Akan tetapi, seorang pasien kanker di Inggris harus menunggu ambulans hingga 24 jam karena ribuan sopir ambulans melakukan aksi mogok.

Pasien bernama Marlene Fear tersebut merupakan seorang wanita berusia 70 tahun. Fear terdiagnosis dengan penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru stadium empat, emfisema, dan osteoporosis.

Baca Juga

Fear terjatuh di kamar mandi sekitar jam 09.00 pagi waktu setempat, dan kesulitan untuk kembali bangun. Fear lalu menghubungi anak perempuannya untuk meminta bantuan.

Anak perempuannya lalu menemukan Fear dalam kondisi pucat, gemetar, dan dingin ketika disentuh. Kondisi tersebut mendorong anak perempuan Fear untuk menelepon dan meminta pertolongan dari layanan ambulans.

Siapa sangka, masa tunggu kedatangan ambulans tampak terus mundur. Setelah 12 jam berlalu, rapid response car datang untuk mengecek kondisi Fear. Paramedis juga menawarkan bantuan untuk mengantar Fear ke rumah sakit.

Akan tetapi, tawaran tersebut terpaksa ditolak karena kondisi fisik Fear. Fear yang kesulitan untuk berdiri dan berjalan tak bisa menaiki mobil.

Fear lalu harus kembali menunggu ambulans hingga hari berganti dengan kondisi tubuh penuh memar. Pihak layanan ambulans meminta Fear untuk menunggu 12 jam lagi, namun tak ada kabar lebih lanjut setelah 24 jam berlalu.

Melihat masa tunggu yang terus diperpanjang, anak perempuan Fear merasa sangat jengkel. Di saat yang sama, kondisi Fear tampak sudah membaik. Oleh karena itu, anak perempuan Fear memilih untuk membatalkan pemanggilan ambulans.

Anak perempuan Fear merasa sangat marah atas situasi tersebut. Dia merasa ibunya hanya dipandang sebagai angka, bukan manusia.

"Saya tahu NHS dalam tekanan dan saya memahami itu, tetapi bagaimana bila terjadi hal buruk padanya? Ini sangat menakutkan bagi saya," jelas anak perempuan Fear, Rhiannon Popp, seperti dilansir Independent.

Popp mengatakan dirinya sendiri pun tidak dalam kondisi yang baik. Dia tak bisa mengangkat ibunya untuk masuk ke dalam mobil dan mengantarnya sendiri ke rumah sakit bila hal buruk terjadi. Selain itu, dengan kondisi kesehatan yang menurun, Popp merasa perjalanan ke rumah sakit dengan mobil biasa tak akan aman untuk ibunya.

Pada Rabu, ribuan sopir ambulans melakukan aksi mogok massal terkait masalah upah. Aksi mogok ini membuat Welsh Ambulance Service mencetak rekor waktu respons terburuk sepanjang sejarah. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement