Kamis 22 Dec 2022 14:03 WIB

Zelenskyy Samakan Perang Ukraina dengan Perang Dunia II di Kongres AS

Zelenskyy menyamakan perang di Ukraina dengan Perang Dunia II dan Perang Revolusi AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden Joe Biden di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Rabu, 21 Desember 2022.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden Joe Biden di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Rabu, 21 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy masuk daftar kepala negara asing yang berpidato di sidang gabungan Senat dan House of Representative Amerika Serikat (AS). Tradisi ini dimulai dari kunjungan Raja Hawaii Kalakaua pada tahun 1874. Mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill juga pernah berpidato di sidang ini. Begitu pula para raja dan ratu dunia dan Paus.

Para senator dan anggota House dari Partai Demokrat maupun Republik berdiri untuk bersorak saat Zelenskyy menyamakan perang di negaranya dengan Perang Dunia II dan Perang Revolusi Amerika di pidatonya.

Ia merujuk pada upaya mantan Presiden AS Franklin D. Roosevelt pada tahun 1939 sampai 1945 untuk membebaskan Eropa dari pendudukan Nazi. Ia menyinggung perang selama liburan Natal.

"Seperti prajurit pemberani Amerika, yang mempertahankan garis pertahanan dan melawan pasukan Hitler saat Natal tahun 1944, prajurit pemberani Ukraina juga melakukan hal yang sama melawan pasukan Putin selama Natal ini," kata Zelenskyy di Kongres AS, Rabu (21/12/2022).

Kongres AS sudah hampir menyetujui bantuan militer dan ekonomi darurat sebesar 44,9 miliar dolar AS untuk Ukraina. Dari awal perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II pada tahun Washington sudah mengirimkan sekitar 50 miliar dolar AS ke Ukraina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington belum melihat tanda-tanda Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia terlibat dalam pembicaraan damai.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan semakin banyak senjata Barat datang ke Ukraina. Maka semakin "dalam" konflik di negara itu.

Zelenskyy mengatakan "perdamaian" dengan Rusia tidak berarti harus mengompromikan kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement