Kamis 22 Dec 2022 15:14 WIB

Peru Usir Dubes Meksiko Terkait Pemberian Suaka ke Pedro Castillo

Keluarga mantan presiden Pedro Castillo diberikan suaka oleh pemerintah Meksiko.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Peru memerintahkan duta besar (dubes) Meksiko untuk meninggalkan Peru dalam waktu 72 jam. Dubes Pablo Monroy dijatuhkan
Foto: AP/Martin Mejia
Pemerintah Peru memerintahkan duta besar (dubes) Meksiko untuk meninggalkan Peru dalam waktu 72 jam. Dubes Pablo Monroy dijatuhkan "persona non grata" setelah keluarga mantan presiden Pedro Castillo diberikan suaka oleh pemerintah Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA - Pemerintah Peru memerintahkan duta besar (dubes) Meksiko untuk meninggalkan Peru dalam waktu 72 jam. Dubes Pablo Monroy dijatuhkan "persona non grata" setelah keluarga mantan presiden Pedro Castillo diberikan suaka oleh pemerintah Meksiko.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Peru mengatakan, keputusan itu dibuat setelah Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador membuat komentar tentang situasi politik Peru. "Itu merupakan campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan dalam negeri, yang jelas melanggar prinsip non-intervensi," bunyi pernyataan Kemenlu Peru dikutip laman CNN International, Rabu (21/12/2022).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Meksiko Marcelo Ebrard kemudian mengecam pengusiran Dubes Meksiko untuk Peru, Pablo Monroy pada Selasa malam. Menurutnya, langkah Peru tidak dapat dibenarkan dan sangat tercela.

Sebelumnya, Ebrard memang mengatakan pemerintah Meksiko tengah menegosiasikan perjalanan yang aman bagi keluarga Castillo. Istri dan kedua anak Castillo berada di dalam Kedutaan Besar Meksiko di Lima.

Menlu Peru, Ana Cecilia Gervasi mengumumkan pada Selasa bahwa keluarga Castillo, khususnya istri dan anak-anaknya, akan diberikan jalan yang aman untuk meninggalkan negara itu. Baik pejabat Meksiko maupun Peru tidak memberikan batas waktu kapan Lilia Paredes, istri Castillo, atau anak-anak mereka akan melakukan perjalanan ke Meksiko.

Pengadilan Peru membatalkan permintaan dari jaksa penuntut untuk melarang Paredes meninggalkan negara itu. Dia sedang diselidiki atas dugaan keterlibatan dalam jaringan pencucian uang yang juga dapat melibatkan Castillo. "Meksiko melindungi para koruptor," kata legislator oposisi Peru Maria del Carmen Alva, Selasa.

Pekan lalu, pemerintah Meksiko bersama Argentina, Bolivia, dan Kolombia yang dipimpin sayap kiri, mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan Castillo adalah korban "pelecehan tidak demokratis".

Castillo, mantan guru dan pemimpin serikat pekerja dari pedesaan Peru dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya hampir dua pekan lalu setelah dia berusaha membubarkan Kongres. Tak lama setelah usahanya membubarkan Kongres, Castillo sendiri mencoba melarikan diri ke Kedutaan Besar Meksiko, tetapi ditahan oleh polisi sebelum dia tiba.

Mantan presiden saat ini berada di bawah penahanan preventif selama 18 bulan karena tuduhan pemberontakan dan konspirasi. Tuduhan tersebut jelas dibantahnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement