Disentil Jokowi Soal Sampah Belum Beres, Gibran: Ditunggu Wae

Rep: c02/ Red: Fernan Rahadi

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. | Foto: Muhammad Noor Alfian

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menanggapi perihal sindiran Presiden RI ke-7 yang menyebut persoalan sampah yang belum beres dari sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo 20 tahun lalu.  

Menanggapi hal tersebut, Gibran mengatakan untuk persoalan sampah di Kota Solo akan segera diselesaikan. Namun hal tersebut masih menunggu beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Putri Cempo.

"PLTSa-nya uwis dadi (sudah jadi), segera (beroperasi) ditunggu wae (ditunggu saja), " kata Gibran di Mapolresta Solo, Kamis (22/12/2022).

Selain itu, Gibran mengatakan bahwa sampah yang akan dikelola oleh PLTSa nantinya yang datang dari Kota Solo dan Solo Raya.

"Ya Solo Raya dulu aja, ya. Yang mudah-mudah dulu, saat ini masih percobaan tapi ini aman kok. Kemarin itu, ada beberapa pekerjaan yang mindahke (memindahkan) sungai, rampung kabeh (semua)," ujarnya.

Selanjutnya, kendati PLTSa sudah jadi Gibran tidak mau dirinya menjadi percontohan kepala daerah di Indonesia yang akan berhasil mengelola sampah. Namun Gibran mengklaim PLTSa itu nantinya bisa menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah. 

"Aku ojo mbok contoh, wis engko wae. Berkurang okeh banget (banyak sekali), sesuai kapasitas gasifier. Tunggu saja murni beroperasi ditunggu saja, bertahap," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kristiana mengatakan progres terbaru terkait PLTSa sedang tahap Sertifikat Layak Operasional (SLO) dan akan selesai tahun depan. 

"Sampai Desember tahun ini masih SLO dan masih ada administrasi yang dipenuhi sebelum istilahnya PLN membeli, sebelum operasional. Kemarin baru gambaran, gambaran belum perhitungan yang detail gambaran sederhana kami mungkin di 5 tahun sampah lama di Putri Cempo sudah habis," katanya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan sampah adalah urusan prioritas. Namun, ia mengatakan bahwa sejak ia dulu menjabat wali kota Solo persoalan sampah belum beres hingga kini.

"Saya pengalaman sejak wali kota hingga sekarang urusan sampah belum pernah yang namanya beres. mau membuat in generator saja urusan yang namanya tapping fee sampai sekarang itu di Solo belum. Sudah saya mulai awal dulu berarti sudah dimulai 20 tahun lalu sampai sekarang saja belum beres. Saya ndak tahu sekarang apakah sudah ada yang jadi," katanya.

Jokowi juga mengatakan bahwa ketika dirinya menjadi gubernur DKI masalah serupa juga terjadi. Namun, Jokowi mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah sekarang proses pengelolaan sampah sudah berjalan jika sudah dirinya mengaku senang. 

"Sunter itu kita mulai sampai saya tidak jadi gubernur tanda tangan pun saya belum padahal sudah kita rencanakan. Saya nggak tahu sekarang apakah sudah. 2023 hati hati bisa mundur lagi itu. Kalau sudah saya senang kalau masih 2023 saya masih sanksi bukan karena pak Heru memang sudah sejak dulu seperti itu memang," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Kades Blulukan Sebut Harga Calon Tanah Jokowi Belasan Juta Per Meter

Nusron Wahid: Gibran Kerjanya Bagus, Wajahnya Bagus, Nasabnya Bagus

Pembukaan Taman Satwa Jurug Tertunda Akhir Desember

Sekjen PDIP Sebut Mega Bertemu Gibran Sebagai Bentuk Perhatian

Selvi Ungkap Hobi Gibran Koleksi Kaos Unik

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark