Kamis 22 Dec 2022 18:29 WIB

Mahfud MD dan Tito Luncurkan Perangko PLBN di Banda Aceh

Warga yang tinggal di perbatasan negara harus mendapatkan pengenalan ideologi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) berbincang bersama Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) saat menghadiri rapat koordinasi di Graha Bakti Praja Kantor Gubernur NTB di Mataram, NTB, Selasa (21/7/2020). Kunjungan kerja tersebut dalam rangka memantau berbagai program penanganan medis dan non medis terkait pandemi COVID-19, terlaksananya program objek vital nasional serta mengecek kesiapan provinsi NTB dalam persiapan Pemilukada serentak.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) berbincang bersama Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) saat menghadiri rapat koordinasi di Graha Bakti Praja Kantor Gubernur NTB di Mataram, NTB, Selasa (21/7/2020). Kunjungan kerja tersebut dalam rangka memantau berbagai program penanganan medis dan non medis terkait pandemi COVID-19, terlaksananya program objek vital nasional serta mengecek kesiapan provinsi NTB dalam persiapan Pemilukada serentak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Menko Polhukam Mahfud MD bersama Mendagri M Tito Karnavian meluncurkan perangko seri Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Anjong Mon Mata, Kota Banda Aceh, Kamis (22/12/2022). Dia menjelaskan untuk menjaga kedaulatan NKRI dapat dilakukan dengan dua cara.

Keduanya meliputi menjaga teritorial atau  menjaga kawasan agar tidak terjadi pencurian ikan, masuk orang secara ilegal, pelanggaran keamanan dan penjualan manusia serta membangun sarana prasarana pendukung di kawasan tersebut. Kemudian membangun ideologi bagi masyarakat atau warga negara yang tinggal di daerah kepulauan.

Bagi warga yang tinggal di lokasi berbatasan langsung dengan negara tetangga harus mendapatkan pengenalan ideologi. Sehingga sikap nasionalismenya tinggi terhadap bangsa dan negara.

Selain itu, Mahfud didampingi Tito mengatakan, untuk membangun daerah pulau terluar dan perbatasan langsung dengan negara lain maka pelayanan yang diberikan harus ditingkatkan dan dipermudah. Menurut dia, peningkatan ekonomi harus dilakukan.

"Kegiatan yang kita lakukan dengan mengunjungi pulau terluar di Aceh yakni Pulau Rondo dan peluncuran Perangko PLBN merupakan bagian penting dalam menjaga kedaulatan bangsa," kata Mahfud MD di Anjong Mon Mata, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis.

Sebagai Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Mahfud menyebutkan, Indonesia memiliki sebanyak 17.504 pulau dan 104 pulau di antaranya tidak berpenghuni yang akan dijaga bersama dengan konsep program NKRI. "Kita punya BNPP untuk menegaskan penerapan batas negara dan akan bergerak untuk meningkatkan pembangunan di setiap wilayah tersebut," ucapnya.

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat terhadap pulau terluar di Provinsi Aceh lewat peluncuran PLBN. "Peluncuran perangko ini menandakan betapa Pemerintah Pusat memberikan perhatian serius bagi kondisi pulau-pulau terluar di Aceh," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement