REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengantisipasi lonjakan penumpang kereta api pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023. Kali ini diprediksi 5,11 juta orang akan melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi kereta api.
“Jumlah ini meningkat 127,6 persen dibandingkan tahun lalu atau meningkat hampir tiga kali lipat,” kata Budi, Kamis (22/12/2022).
Di tengah tren kenaikan penumpang, Budi juga meminta KAI mengantisipasi kemungkinan adanya ancaman tindak kriminalitas dan terorisme. Budi menuturkan, KAI juga bisa mulai menggunakan alat bantu metal detector untuk memeriksa barang bawaan penumpang.
“Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh penumpang kereta api,” ucap budi.
Untuk memastikan aspek keselamatan kereta api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub telah melakukan ramp check terhadap 1.824 unit sarana kereta api. Kemenhub mengimbau masyarakat yang akan bepergian dengan angkutan kereta api untuk memperhatikan syarat protokol perjalanan yang ditetapkan.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo memastikan telah melakukan berbagai kesiapan guna menghadapi masa angkutan Nataru 2022/2023 yang berlangsung mulai 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Termasuk mendirikan Posko selama masa libur Nataru di 9 Daop dan 4 Divre.
“Persiapan yang sudah kita lakukan yaitu melakukan ramp check, pengecekan standar pelayanan minimum di seluruh Daop dan Divre sudah dilakukan bersama dengan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, KNKT, dan TNI Polri pada Oktober dan November,” jelas Didiek.
Selama 18 hari masa angkutan Nataru 2022/2023, KAI menyediakan sekitar 5,6 juta tiket. Didiek menyebut, hingga hari ini (22/12/2022) sudah terjual sekitar 40 persen dari tiket yang disediakan.
Sejumlah kota tujuan favorit penumpang kereta api diantaranya yaitu untuk jarak jauh yakni Yogyakarta, Solo, Semarang, Purwokerto, Tegal, Kutoarjo, Surabaya, Malang dan Madiun. Sedangkan untuk jarak dekat yakni Cirebon dan Bandung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika