Kamis 22 Dec 2022 21:51 WIB

Wapres Maruf Sindir Taliban Soal Larangan Perempuan Berkuliah

Warga laki-laki dan perempuan punya hak yang samal dalam pemilihan.

Red: Teguh Firmansyah
 Pelajar perempuan Afghanistan meninggalkan Kabul University di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban yang berkuasa telah melarang perempuan menghadiri universitas di Afghanistan, menurut perintah yang dikeluarkan pada 20 Desember 2022. Setelah mendapatkan kembali kekuasaan, Taliban awalnya bersikeras bahwa hak-hak perempuan tidak akan diberikan. terhalang, sebelum melarang anak perempuan di atas usia 12 tahun untuk bersekolah awal tahun ini. Utusan PBB untuk Afghanistan, Roza Otunbayeva, sekali lagi mengutuk penutupan sekolah menengah untuk anak perempuan, sebuah langkah yang katanya berarti tidak akan ada lagi siswa perempuan yang memenuhi syarat untuk masuk universitas dalam waktu dua tahun.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Pelajar perempuan Afghanistan meninggalkan Kabul University di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban yang berkuasa telah melarang perempuan menghadiri universitas di Afghanistan, menurut perintah yang dikeluarkan pada 20 Desember 2022. Setelah mendapatkan kembali kekuasaan, Taliban awalnya bersikeras bahwa hak-hak perempuan tidak akan diberikan. terhalang, sebelum melarang anak perempuan di atas usia 12 tahun untuk bersekolah awal tahun ini. Utusan PBB untuk Afghanistan, Roza Otunbayeva, sekali lagi mengutuk penutupan sekolah menengah untuk anak perempuan, sebuah langkah yang katanya berarti tidak akan ada lagi siswa perempuan yang memenuhi syarat untuk masuk universitas dalam waktu dua tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan bahwa umat Islam laki-laki maupun perempuan wajib belajar dan mencari ilmu. Tidak boleh ada pelarangan atas hal itu.

Demikian disampaikan Wapres menanggapi kabar larangan perempuan Afghanistan untuk kuliah, yang diberlakukan Taliban.

Baca Juga

"Saya kira dunia Islam semua sama, bahwa umat Islam itu laki-laki, perempuan, wajib belajar, mencari ilmu itu menjadi kewajiban," ujarnya usai membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN ke-2, di Bali, Kamis.

Dia mengatakan baik laki-laki maupun perempuan dituntut berbuat kebaikan dalam kehidupan. Untuk bisa berbuat kebaikan, seseorang juga harus memiliki ilmu. "Ilmu itu harus belajar, tidak mungkin perempuan dilarang," kata dia.

Wapres menyampaikan di setiap negara terkadang memang ada metode berbeda dalam memberikan pelajaran. Ada negara yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran terbuka maupun tersendiri atau terpisah antargender.

Namun dia menegaskan tidak boleh ada larangan perempuan untuk menuntut ilmu, karena hal demikian bertentangan dengan prinsip ajaran Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement