REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Industri webtoon Korea Selatan terus membukukan pertumbuhan kuat tahun lalu dengan meningkatnya popularitas cerita komik itu di dalam dan luar negeri. Selain itu, adaptasi yang sukses ke dalam serial dan film turut menyumbang pertumbuhan.

Dilansir Yonhap News pada Kamis (22/12/2022), menurut data yang dikumpulkan Korea Creative Content Agency (KOCCA) milik negara, total penjualan pasar komik lokal berbasis web mencapai 1,57 triliun won (sekitar Rp 19,1 triliun) pada 2021, atau naik 48,6 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian, pendapatan tahunan sekitar empat kali lipat dari 379,9 miliar won (sekitar Rp 4,6 triliun) pada 2017, ketika data pertama kali dikumpulkan oleh agensi.

Webtoon adalah sejenis komik digital yang dibaca di komputer dan perangkat seluler. Jenis bacaan ini menjadi sumber pendapatan utama dengan mengambil 76,5 persen dari total.

Berdasarkan kategori, konten berbayar menyumbang 63,2 persen, diikuti konten luar negeri 17,4 persen, publikasi webtoon 6 persen, dan penjualan hak kekayaan intelektual (IP) 2,8 persen. Tahun lalu, perusahaan webtoon baru saja mendirikan studio produksi internal mereka, serta memproduksi buku dan barang dagangan menggunakan hak IP untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.

Sementara itu, survei terhadap 846 penulis webtun menunjukkan bahwa pendapatan tahunan seorang kartunis yang menerbitkan setidaknya satu karya digital dalam satu tahun terakhir, rata-rata mencapai 118,7 juta won (sekitar Rp 1,4 miliar) pada 2021, atau naik 46,2 persen dari tahun lalu. Di antara mereka, tujuh dari 10 adalah perempuan, dan mereka yang berusia remaja dan 20-an yang menyumbang 80,7 persen gabungan.

Industri webtoon Korea Selatan baru-baru ini berkembang pesat karena telah mengukir peran unik sebagai sumber ide segar bagi produser dan penulis skenario di kancah hiburan. Beberapa serial TV terkenal, termasuk "Reborn Rich", "Extraordinary Attorney Woo", dan "All of Us Are Dead", diadaptasi dari komik terkenal berbasis web.

Ikuti Whatsapp Channel Republika