Kamis 22 Dec 2022 21:57 WIB

Polres Tasikmalaya Kota Siagakan 995 Personel Jelang Nataru

Masyarakat juga diminta menjaga kondusivitas selama momen Nataru.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
 Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota menggelar apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2022, Kamis (22/12/2022). Sekitar 995 personel gabungan disiagakan untuk melakukan pengamanan selama momen Natal dan tahun baru (Nataru) di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota.
Foto: istimewa
Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota menggelar apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2022, Kamis (22/12/2022). Sekitar 995 personel gabungan disiagakan untuk melakukan pengamanan selama momen Natal dan tahun baru (Nataru) di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota menggelar apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2022, Kamis (22/12/2022). Sekitar 995 personel gabungan disiagakan untuk melakukan pengamanan selama momen Natal dan tahun baru (Nataru) di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota.

Kepala Polres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Aszhari Kurniawan, mengatakan, akan ada beberapa kegiatan pengamanan yang akan dilakukan selama momen Nataru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pengamanan gereja saat melaksanakan peribadatan Natal."Di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota itu terdapat 14 gereja dan dua rumah ibadah," kata dia, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga

Ia juga meminta masyarakat untuk menghormati umat Nasrani saat melaksanakan kegiatan ibadah Natal. Masyarakat juga diminta menjaga kondusivitas selama momen Nataru.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengecekan pengamanan di jalur yang biasa digunakan untuk melakukan kegiatan mudik Natal atau berwisata. Aparat kepolisian disebut telah membuat dua pos terpadu, yaitu di Letter U Jalur Gentong dan Taman Kota Tasikmalaya.

Aszhari menambahkan, pihaknya juga telah mendirikan 11 pos pengaman dan 48 pos pengaturan lalu lintas. Tak hanya itu, polisi juga disebut telah menyiapkan tim urai untuk melakukan penanganan ketika terjadi kemacetan. "Jadi ketika terjadi kemacetan, penanganan dapat dilakukan dengan cepat," ujar dia.

Menurut Aszhari, khusus Jalur Gentong, potensi kecametan bisa dihindari asalkan tidak ada kecelakaan lalu lintas atau kendaraan yang mogok. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menyiapkan fisik dan kendaraannya dengan baik apabila hendak melintasi Jalur Gentong.

Ihwal larangan untuk truk besar melintas Jalur Gentong, Aszhari mengaku masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. "Kami akan ikuti arahan. Namun kalau ada banyak truk yang melintas, kami akan melakukan pengaturan secara situasional," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement