REPUBLIKA.CO.ID,TARAKAN -- Pada penghujung tahun 2022, tepatnya 19 Desember 2022, Tim BWA (Badan Wakaf Alquran) kembali melaksanakan amanah distribusi Alquran wakaf. Kali ini penyaluran tersebut ditujukan ke wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), dan ini merupakan pengiriman tahap pertama.
“Dari 20.000 Alquran, alhamdulillah sudah kami drop ke beberapa wilayah untuk disebarkan seperti di Tarakan sebanyak 7.000 Alquran, Bulungan sebanyak 5.000 Alquran, Malinau sebanyak 1.000 Alquran, Sebatik sebanyak 5.000 Alquran dan Tanah Tidung sebanyak 2.000 Alquran,” kata H Hazairin Hasan (Babeh) selaku direktur program BWA melalui rilis, Rabu (21/12/2022).
Di antara lokasi yang menjadi target distribusi Alquran wakaf BWA di Provinsi Kalimantan Utara adalah Lapas Tarakan di Kecamatan Tarakan Baru. Menurut informasi yang tim BWA peroleh bahwa selama ini warga lapas sangat kekurangan Alquran. Di sana satu Alquran digunakan untuk delapan orang napi.
“Melihat semangat warga lapas yang sangat tinggi untuk mempelajari Alquran, maka tim BWA memberikan Alquran sebanyak 400 eksemplar. Kami berharap dengan ketersediaan Alquran yang memadai dapat meningkatkan semangat warga lapas untuk terus membaca dan mempelajarinya,”ujar Hazairin.
Ia menambahkan, “Alhamdulillah selama kegiatan pendistribusian Alquran, tim BWA juga dibantu oleh H Faisal Rauf, tokohpengusaha Kalimantan Utara.”
Ia mengemukakan, BWA dalam distribusi Alquran kembali bekerja sama dengan LembagaWakaf Nurul Taqwa (LWNT) Indosat Ooredoo dalam program bersama Alquran pelosok negeri dan juga bekerja sama dengan BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) kota Tarakan.
“Kami berharap Alquran yang dikumpulkan dari wakaf karyawan Indosat Ooredoo ini bisa bermanfaat bagi saudara-saudara muslim kita di pelosok,” kata Agus Triyono selaku CFO LWNT.
Ustadz Syahrani menyampaikan, di kota Tarakan ada sebanyak 165 unit lembaga TPQ yang insya Allah akan sangat membutuhkan Alquran. Jadi pembagian Alquran wakaf ini pas sekali untuk memudahkan sarana belajar. “Jadi ini kerja sama yang baik, Badan Wakaf Alquran menyediakan Alquran-nya, dan kita sebagai guru ngaji yang berjuang mengajarkannya kepada umat,” ujarnya.
H Hazairin menyampaikan bahwa pembagian Alquran wakaf pada tahap pertama ini kemungkinan akan banyak masyarakat yang akan belum kebagian. Hal itu karena yang diutamakan adalah lembaga-lembaga pendidikan terlebih dahulu seperti TPA, TPQ, pondok pesantren dan Majelis Taklim. “Harapannya pembagian Alquran wakaf ini bisa menjangkau saudara saudara kami yang tinggal di pelosok, di perbatasan negeri dan di pulau-pulau terpencil,” kata Hazairin.
Ia menambahkan, mohon doa agar pada waktu_ waktu mendatang PR yang 80.000 bisa segera diwujudkan. ‘Semoga Alquran wakaf ini mengalirkan untuk orang yang berwakaf dan orang-orang yang
ikut andil memudahkan distribusi ini di lapangan seperti H Faisal dan kawan-kawan. Mari wujudkan keinginan saudara Muslim memiliki Aquran di pelosok Indonesia,” ujar Hazairin.